Anggota DPRA Minta Plt Gubernur Aceh Kaji Ulang Masa Perpanjangan Belajar di Rumah

Anggota DPRA, Muslim Syamsuddin, ST. MAP

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Anggota DPRA, Muslim Syamsuddin, ST. MAP menilai tidak efektif perpanjangan belajar siswa di rumah hingga 20 Juni mendatang oleh Plt Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah. Muslim meminta pendidikan di Aceh berlangsung normal namun pemerintah dapat meningkatkan pengawasan di jalur masuk propinsi paling barat ini.

“Perpanjangan tersebut, tidak relevan dengan kondisi Aceh yang berstatus zona hijau terkait penyebaran COVID-19” kata Muslim Syamsuddin melalui keterangan pers, Selasa (2/6/20).

Menurut Ketua Partai Sira Aceh Utara ini, kebijakan perpanjangan PBM di rumah sangat berdampak pada pendidikan anak. Anak-anak disebut cenderung stres apabila terlalu lama di rumah.

Berdasarkan laporan yang ia terima, Muslim menyebut kondisi ironis justru terjadi sejak pemberlakuan proses belajar mengajar (PBM) di rumah, mulai dari tahap pertama hingga tahap kedua. Anak-anak justru tidak berdiam diri di rumah, akan tetapi menjadi lebih sering bermain terutama di tempat permainan online. Hal tersebut, dinilai sangat berbahaya dalam perkembangan pendidikan anak, bahkan menjadikan anak-anak semakin tidak terkontrol.

“Pemberlakuan PBM di rumah, bertujuan untuk menekan angka penyebaran Covid 19. Kita akui itu adalah salah satu strategi, agar mata rantai penyebaran Corona dapat terputus. Namun disisi lain, anak-anak malah berkumpul di play station dan game online. Makanya saya katakan, pemberlakuan PBM di rumah di Aceh tidak efektif” imbuh Muslim.

Muslim menyarankan sebaiknya proses belajar di sekolah dan dayah agar dapat diberlakukan secara normal kembali, tentunya dengan tetap mengikuti protokoler kesehatan.

Anggota Komisi V ini menilai langkah yang tepat dilakukan oleh pemerintah saat ini yaitu memperketat jalur keluar masuk warga luar Aceh dalam memutus mata rantai penyebaran. Muslim meminta kebijakan memperpanjang waktu belajar ala daring ini dikaji ulang.

“Saya atas nama Anggota DPRA, meminta kepada Pemerintah Aceh, agar segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan tersebut. Kita serius dan berkomitmen dalam hal penanganan Covid 19 ini. Menurut saya, langkah yang paling tepat dalam hal ini adalah menjaga perbatasan, agar orang dari luar tidak lalu lalang masuk ke Aceh, apalagi yang dari zona merah, bahaya sekali itu” demikian Muslim.

Editor : Nafrizal
Rubrik : DAERAH
Komentar
Artikulli paraprakDaftar Harga HP Vivo Terbaru Bulan Juni 2020
Artikulli tjetërPemerintah Aceh Siapkan Prosedur Pemeriksaan Gratis Covid-19