Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam rangka mengantisipasi wabah corona yang telah merebak di berbagai belahan dunia, Pemko Banda Aceh membentuk Tim Siaga Bersama Penanganan Covid-19 yang terdiri dari berbagai stakeholder.
Selain jajaran Pemko, tim siaga bersama juga terdiri dari berbagai lembaga dan instansi lain seperti unsur TNI dan Polri.
Tim Siaga Bersama Penanganan Covid-19 tersebut diangkat dan SK-nya ditandatangani Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman. Wali Kota bersama pimpinan Forkopimda menjadi pengarah, sementara Sekdakota ditunjuk sebagai ketua dan para Asisten sebagai wakil ketua.
Dalam SK itu, dibentuk empat Kelompok Kerja (Pokja) yakni, Pokja Manajemen Koordinasi dan Komunikasi, Pokja Operasional Kesehatan yang terdiri dari unsur Dinas Kesehatan, RS Meuraxa, organisasi profesi kesehatan dan Puskesmas. Dibentuk juga Pokja Pengamanan yang terdiri dari unsur Polresta dan Koramil, Satpol PP dan Dishub. Kemudian Pokja keempat ada Pokja Logistik.
Usai dibentuk, tim tersebut langsung menggelar rapat yang dipimpin Wali Kota, Senin (16/3/2020) siang di Pendopo Wali Kota.
Tampak hadir, Ketua DPRK Farid Nyak Umar, Kapolresta Kombes Pol Trisno Riyanto, Kajari Erwin Desman, Ketua MPU Damanhuri Basyir, Wakil Wali Kota Zainal Arifin dan Sekdakota Bahagia.
Hadir juga Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan M Nurdin, Kadishub Muzzakir Tuloet dan jajaran dari Dinas Kesehatan, Bulog serta unsur dari Rumah Sakit.
Wali Kota mengatakan, tim itu dibentuk sebagai bentuk kewaspadaan bersama terhadap wabah corona yang semakin meluas.
Kata Wali Kota, seluruh anggota dalam tim akan memiliki tugas sesuai tupoksi, yakni meningkatkan ketahanan daerah di bidang kesehatan, mempercepat penanganan Covid-19 melalui sinergi antar perangkat daerah, Pemerintah Aceh, Pemerintah Pusat dan lembaga non pemerintah, meningkatkan antisipasi penyebaran corona, meningkatkan sinergi pengambilan kebijakan operasional dan meningkatkan kesiapan kemampuan dalam mencegah, mendeteksi dan merespon terhadap virus corona.
Meski untuk Banda Aceh dan Aceh belum ditemukan ada kasus yang terpapar Covid-19, Wali Kota mengatakan langkah-langkah preventif perlu diambil untuk melakukan pencegahan.
“Memang belum ada kasus yang terpapar corona di kota kita ini dan Provinsi Aceh, tapi saya pikir inilah saat yang tepat kita terus bergerak mengambil langkah-langkah yang tepat. Karena kalau sudah mulai masuk, semakin sulit karena penyebarannya sangat cepat,” kata Wali Kota.
Dalam tim ini, selaian ada unsur Dinas Kesehatan juga terdiri dari Bulog, Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan hingga pihak pelabuhan. Semua akan berkerjasama melakukan tugas-tugas melakukan pencegahan virus Covid-19 tersebut.
Dalam kesempatan itu, Pemko bersama Forkopimda dan tim kemudian membicarakan langkah-langkah mengatasi berbagai persoalan lain yang bisa ditimbulkan, seperti terkait ketersediaan pangan, pemeriksaan suhu tubuh di terminal dan pelabuhan hingga ketersediaan masker dan hand sanitizer.
Dibahas juga langkah antisipasi ditempat keramaian, seperti cafe dan warung kopi. Pengusaha warung kopi dan cafe diimbau dapat menyediakan alat pengukur suhu. Bagi pengunjung yang suhu tubuh diatas 37 derajat diminta segera diisolasi dan pihak warkop atau cafe diminta segera menghubungi petugas atau rumah sakit.
Untuk tempat pelayanan umum, Perbankan, PLN, Telkom, PDAM dan lembaga yang berurusan dengn masyarakat juga diimbau melakukan pemeriksaan suhu tubuh.
Dalam pertemuan tersebut, tim siaga meminta masyarakat menghindari mendatangi tempat-tempat keramaian dan mengimbau agar menghindari kontak langsung tangan seperti bersalaman. Masyarakat disarankan agar untuk sementara bersalaman ala Covid saja tanpa menyentuh tangan serta disarankan tidak melakukan cipika-cipiki.
Peran masyarakat agar mengindahkan seluruh imbauan pemerintah sangat membantu dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 ini.