Apresiasi Atas Kewenangan Mengelola Migas Blok B, Hendri Yono: Pemerintah Aceh Juga Harus Siap

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hendri Yono, S.Sos mengapresiasi Pemerintah Aceh terkait memiliki wewenang untuk mengambil alih pengelolaan minyak dan gas bumi (Migas) Blok B di Aceh Utara. Dalam hal ini Pemerintah Aceh diminta serius dan siap dalam mengelola Migas tersebut untuk kepentingan rakyat Aceh.

Menurut Hendri, keberhasilan pemerintah Aceh dalam mengambil alih pengelolaan Migas itu merupakan prestasi yang patut diapresiasi. Sebab, sudah hampir 44 tahun dikelola oleh Mobil Oil (belakangan menjadi ExxonMobil) sebelum kemudian pengelolaan dialihkan ke PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

Baca juga : Setelah 44 Tahun, Kini Aceh Bisa Kelola Sendiri Migas Blok B Aceh Utara 

“Kita patut bangga, karena dengan adanya hak pengelolaan sejak penantian panjang dari tahun 1976 ini tentunya menjadi harapan baru dalam pembangunan Aceh ke depan,” kata Sekretaris Komisi III DPRA ini kepada Analisaaceh.com, Jum’at (19/6/2020).

Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat telah merestui bahwa minyak dan gas bumi di lokasi itu dikelola oleh PT. Pembangunan Aceh (PEMA) yang merupakan Badan Usaha Milik Aceh.

Hal itu berdasarkan surat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, bertanggal 17 Juni 2020, yang dikirimkan kepada Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).

Dalam surat bernomor 187/13/MEM.M/2020 itu, PT PEMA diminta untuk mengajukan permohonan pengelolaan migas Blok B Aceh Utara kepada BPMA.

Dalam teknis pengelolaan, juga dibuka kemungkinan pengelolaan bersama dengan PT Pertamina Hulu Energi NSB (PHE).

Namun demikian, kata Hendri, Pemerintah Aceh juga mesti harus siap dalam pengelolaannya, sehingga dapat bermanfaat bagi pembangunan Aceh.

“Pemerintah juga harus siap dalam mengelolanya, jangan sampai kesempatan yang besar ini sia-sia tanpa ada manfaat bagi masyarakat,” kata Ketua PKPI Aceh ini.

Sebab, sambung Hendri, pengelolaan Migas memiliki tanggung jawab yang besar serta kemampuan dalam memanajemen pengelolaan yang baik. Bukan sekedar euforia keberhasil hak mengelola, namun harus dibarengi dengan kesiapan.

“Ini kesempatan bagi Aceh, jangan sampai setelah diminta kita tidak mampu mengelolanya, padahal ini adalah harapan baru kemajuan Aceh” imbuhnya.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Terbukti Terima Uang dari Caleg, DKPP Berhentikan Ketua KIP Aceh Tamiang

Analisaaceh.com, Jakarta | Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Republik Indonesia (RI) menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap…

25 menit ago

Tidak Tempuh Jalur Hukum, Pemerintah Aceh Bawa Bukti Kepemilikan ke Pusat Besok

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menyatakan komitmennya untuk segera menyerahkan dokumen resmi yang membuktikan…

27 menit ago

Ratusan Mahasiswa Demo di Kantor Gubernur Aceh, Tuntut 4 Pulau Dikembalikan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Aceh menggelar aksi demonstrasi…

4 jam ago

Pra Pora 2025 Digelar di Abdya Mulai 24 Juni

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) resmi ditetapkan sebagai salah satu tuan rumah…

22 jam ago

Milad Aisyiyah ke-108, Ketua DPRK Abdya Ajak Jaga Generasi

Analisaaceh.com, Blangpidie | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), Roni Guswandi…

23 jam ago

Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat Resmi Hadir di RSUDZA Banda Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh resmi meluncurkan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (Zona…

23 jam ago