Ayani Tursina Resmi Nahkodai RTIK Abdya, Perkuat Literasi Digital

Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Aceh Barat Daya (Abdya), Ayani Tursina. Foto : Ist

Analisaaceh.com, Blangpidie | Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Aceh Barat Daya (Abdya) resmi menetapkan kepengurusan baru melalui Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) yang digelar di Sekretariat RTIK Abdya pada Senin (18/08/2025).

Dalam forum tersebut, peserta musyawarah sepakat menunjuk Ayani Tursina sebagai Ketua RTIK Aceh Barat Daya periode 2025–2030. Ia akan didampingi oleh Afzhalur Razi, S.Hut sebagai Sekretaris.

Selain itu, Ayani Tursina diberikan mandat untuk membentuk tim formatur yang bertugas menyusun kepengurusan lengkap sesuai waktu yang telah disepakati bersama.

Usai terpilih, Ayani menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia menegaskan bahwa RTIK Abdya akan bergerak lebih masif dan profesional.

Menurut Ayani, era digital menuntut masyarakat tidak hanya mampu menggunakan teknologi, tetapi juga memahami dampak, risiko, dan peluang yang ada.

“RTIK Abdya bukan hanya sekadar wadah organisasi, melainkan sebuah gerakan kerelawanan yang lahir dari semangat kebersamaan. Kami ingin literasi digital benar-benar dirasakan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, aparatur gampong, hingga para pelaku UMKM. Tantangan kita adalah bagaimana teknologi bisa menjadi alat pemersatu dan peningkat kesejahteraan, bukan sebaliknya menjadi sumber kesenjangan atau masalah sosial baru,” kata Ayani.

Lebih lanjut, sebut Ayani, kepengurusan baru akan fokus pada program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, swasta, hingga komunitas masyarakat sipil akan diperkuat.

“Kami sadar RTIK tidak bisa berjalan sendiri. Ke depan kami membuka ruang selebar-lebarnya untuk berkolaborasi demi kebaikan bersama. Abdya harus menjadi daerah yang tidak tertinggal dalam transformasi digital,” ujarnya.

Sementara itu, Adi Khairi Rahimi, mantan Ketua RTIK Abdya periode 2018–2022 yang kini menjabat Wakil Ketua RTIK Provinsi Aceh, memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan baru.

Menurutnya, RTIK Abdya telah menunjukkan perkembangan signifikan sejak dibentuk, dan kini saatnya organisasi ini melangkah lebih jauh.

“Kepengurusan baru ini memiliki energi dan komitmen kuat. Saya percaya Ayani Tursina mampu membawa RTIK Abdya ke level yang lebih tinggi. Tantangan di lapangan cukup kompleks, mulai dari rendahnya pemahaman masyarakat tentang keamanan digital, hingga kesenjangan akses internet di desa-desa. Tetapi dengan semangat kolektif, RTIK Abdya bisa menjadi bagian penting dalam menjawab tantangan itu,” ucap Adi Khairi.

Ia juga menekankan pentingnya peran RTIK sebagai penghubung antara masyarakat dan kebijakan pemerintah.

“RTIK punya posisi strategis. Di satu sisi dekat dengan masyarakat karena relawan adalah bagian dari mereka. Di sisi lain, kita juga bisa menjadi mitra pemerintah, memberi masukan sekaligus mendampingi implementasi program digital. Saya harap kepengurusan baru aktif di Abdya, sekaligus memberi warna di tingkat provinsi dan nasional,” sebutnya.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Kominsa) Abdya, Ubaidillah yang hadir dalam Musdalub juga menyampaikan dukungan penuh kepengurusan RTIK Abdya.

“Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendirian. Kehadiran RTIK Abdya adalah penguat sekaligus mitra relevan di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. Kami berharap pengurus baru mampu menghadirkan program nyata yang menyentuh langsung masyarakat. Isu literasi digital bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi tanggung jawab kita bersama,” ungkap Ubaidillah.

Musdalub yang berlangsung khidmat ini menjadi momentum penting memperkuat peran RTIK Abdya. Dengan terbentuknya kepemimpinan baru, organisasi ini diharapkan terus berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi secara positif dan produktif.

Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) merupakan organisasi relawan yang lahir dari inisiatif Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, menghimpun pegiat TIK di seluruh Indonesia untuk membangun masyarakat digital yang cerdas, kritis, dan berdaya saing. Tugas utama RTIK adalah mendampingi masyarakat menggunakan internet secara sehat, aman, positif, kreatif, dan produktif, sekaligus memperkecil kesenjangan digital di berbagai daerah.

Komentar
Artikulli paraprakWabup Zaman Akli Minta Generasi Muda Jaga Nilai Budaya Lokal
Artikulli tjetërTuanku Muhammad Dukung Hotel Pelanggar Syariat Ditutup