Categories: NEWS

Bahagia: Pembangunan Pusat Kebudayaan Pakpak Belum Ada Pembahasan di DPRK Subulussalam

Analisaaceh.com, Subulussalam | Rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Pakpak di kota Subulussalam menuai kontroversi dari berbagai pihak, salah satunya adalah anggota DPRK Kota Subulussalam, Bahagia Maha yang juga merupakan tokoh budaya Singkil di kota tersebut.

Bahagia menyatakan, adanya pernyataan bahwa Legislatif dengan Eksekutif sudah sepakat dalam pembanguna gedung budaya Pakpak itu sangatlah keliru, ia menyayangkan sekelompok orang yang mencoba menggiring lembaga dewan tersebut dalam mewujudkan misi mereka, padahal menurutnya tidak pernah ada pembahasan secara resmi di lembaga DPR tentang wacana Pembangunan Pusat Kebudayaan Pakpak tersebut. Oleh karena itu legislatif secara kelembagaan tidak pernah menyatakan dukungan.

“Kita tidak pernah ada bahas itu, kalo ada oknum dewan yang mau bantu secara pribadi, ya silahkan jangan libatkan lembaga, karena kita punya aturan di lembaga ini,” ujar Bahagia Maha, Jumat (8/11)2019).

Ia juga mengomentari secara pribadi upaya pembangunan Pusat Kebudayaan Pakpak tersebut, jika biayanya bersumber dari swadaya atau sumbangan dari persatuan suku Pakpak, ya itu sah-sah saja. Tetapi bukan berarti suku Papak itu bagian dari suku yg ada diprovinsi Aceh ini.

“Subulussalam terdiri dari beberapa etnik, selain suku induk Singkil, saudara kita suku Jawa, Aceh, Batak, Niat, Alas dan lainya, tentu saudara kita tersebut ingin dibangun pusat kebudayaan mereka juga, tetapi hal yang paling utama ialah harus mengutamakan kearifan lokal,” jelasnya.

Karena menurtunya, dalam Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA) tahun 2006 sudah jelas bahwa suku asli di provinsi Aceh yang tercatat hanya 8 suku, yakni
1. Suku Aceh
2. Suku Gayo
3. Suku Anurk Jame
4. Suku Kluet
5. Suku Melayu Tamiang
6. Suku Singkil
7. Suku Alas
8. Suku Simeulue

Jadi jelas tidak ada suku Pakpak, suku Papak itu yang ada di provinsi Sumatera Utara, kalaupun mereka menyatakan ada suku Pakpak Boang di bumi Singkil, itu suku Pakpak yang dulunya hijrah dari Kabupaten Dairi/Pakpak Barat ke Aceh inilah yang bersuku Pakpak Boang.

“Bukan berarti karena kita suku Singkil memiliki marga, lalu disebutkan bahwa suku Singkil itu suku Pakpak Boang, itu salah besar, kita bukan berbicara sara, tapi ini tentang sejarah dan identitas daerah, ini perlu kita luruskan,” pungkas anggota DPRK dari fraksi PAN tersebut.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Presiden Prabowo dan Pemerintah Aceh Diminta Awasi Pemulihan Hak Korban HAM

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemulihan hak-hak korban pelanggaran hak asasi manusia berat (PHB) di Aceh…

13 jam ago

UMKM Expo Abdya 2025, Ajang Lestarikan Seni dan Budaya Lokal

Analisaaceh.com, Blangpidie | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan…

13 jam ago

Aceh Catat Investasi Rp4,16 Triliun pada Triwulan III 2025

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu…

13 jam ago

Dua Nelayan Abdya Selamat Setelah 6 Hari Terombang-ambing di Laut Aceh Singkil

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dua nelayan warga asal Gampong Pulau Kayu Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat…

3 hari ago

PBA dan MPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Berhasil Kantongi Akreditasi Unggul dan Baik Sekali

Analisaaceh.com, Meulaboh | Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh meraih capaian baru dalam…

3 hari ago

Mualem Tetapkan Pedoman Reparasi Korban Konflik Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh resmi menetapkan Pedoman Pelaksanaan Reparasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM…

3 hari ago