Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) dengan dukungan Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) Kominfo Medan, memberikan pelatihan digitalisasi UMKM kepada 5.000 peserta.
Bertajuk Digital Entrepreneurship Academy (DEA), kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Hotel Grand Permata Hati, Jumat 11 Februari 2022. Untuk tahap awal, ada 100 peserta yang dilatih selama dua hari hingga Sabtu 12 Februari 2022.
Dalam acara bertema “Pengelolaan Keuangan Digital” tersebut, Wali Kota Aminullah turut didapuk sebagai keynote speaker. Selain itu, pihak panitia juga menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi dan pelaku usaha.
Aminullah mengatakan DEA merupakan tindak lanjut MoU antara Pemko Banda Aceh dengan Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo. “Ini dalam rangka meningkatkan perluasan digital daerah dan mengembangkan kapasitas SDM yang merupakan pilar-pilar smart city.”
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Kemenkominfo, khususnya (BBPSDMP) Kominfo Medan yang membantu Pemko Banda Aceh dalam menggerakkan dunia UMKM dengan pelatihan teknologi digital.
“Harapannya literasi masyarakat khususnya pelaku UMKM kian meningkat dalam memanfaatkan teknologi digital atau TIK untuk bersaing di dunia bisnis,” ujarnya.
Menurut wali kota, digital entrepreneurship dilakukan dengan mentranformasikan kewirausahaan dari arah-arah manual ke arah digital, mulai dari merancang, memasarkan produk, menjangkau konsumen, dan mengelola keuangan berbasis digital. “Ekosistem digital sangat penting diperhatikan agar UMKM kita semakin berkembang.”
Masih menurut Aminullah, ada empat pilar ekosistem digital yang perlu dibangun, yaitu pertama membangun infrastruktur digital seperti jaringan dan internet. “Saat ini di Banda Aceh sudah tercover semua jaringan internet dan tidak ada lagi posisi blankspot,” katanya.
Kedua, ekonomi digital yang salah satu pilarnya adalah UMKM, ketiga pemerintahan digital, dan keempat, masyarakat digital, “Ini semua harus kita wujudkan karena sekarang teknologi merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Dan oleh karena itu, pelaku usaha harus dapat pula menyesuaikan diri untuk menangkap peluang besar perubahan tren ini,” ujar Aminullah.
Di tempat yang sama, Kepala BBPSDMP Kominfo Medan yang diwakili oleh Koordinator Tata Usaha Amal Hasyim mengatakan, pada 2022 pihaknya telah menetapkan tujuh kabupaten/kota prioritas, termasuk Banda Aceh untuk diberikan pelatihan teknologi digital.
“Bukan hanya dalam bentuk DEA ini, masih banyak lagi yang akan kita gelar, baik secara online maupun offline. Dan untuk Banda Aceh sendiri kami targetkan sebanyak 5.000 peserta yang akan dilatih,” ujar Amal Hasyim seraya memastikan terhadap setiap peserta menjalani tes antigen dan prokes guna pencegahan Covid-19