Categories: NASIONALNEWS

Bawa Barang Bukti, Tokoh FPI dan Keluarga Korban Penembakan Datangi Komnas HAM

Analisaaceh.com | Keluarga korban penembakan didampingi Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI) Sugito Atmo Prawiro mendatangi kantor Komnas HAM pada Senin pagi (21/12). Selain keluarga korban dan tim kuasa hukum, sejumlah tokoh FPI seperti Habib Muhsin Alatas juga terlihat ikut mendampingi.

Kedatangan mereka ke Komnas HAM bertujuan untuk memberikan barang bukti dari keluarga korban bentrok laskar FPI dan polisi. Peristiwa ini telah menewaskan 6 laskar FPI yang bertugas Habib Rizieq Shihab.

“Nanti kami akan memberikan bukti-bukti yang terkait dengan penembakan 6 laskar termasuk foto-foto dan beberapa kronologi terkait kejadian tersebut,” kata Sugito di Komnas HAM, Senin (21/12).

Beberapa yang terlihat ikut mendampingi adalah Anggota Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali Sera, Ketua GNPF Yusuf Martak, Ketua PA 212 Slamet Maarif, menantu Habib Rizieq Hanif Alatas, dan Pengacara FPI Aziz Yanuar yang datang bersamaan sekitar pukul 9.40 WIB ke Komnas HAM.

“Hari ini, saya, pak Yusuf Martak, Habib Hanif, Pak Slamet, Pak Aziz, ingin mendampingi keluarga korban untuk bertemu dengan komisioner Komnas HAM, satu saja tujuannya agar kasus meninggalnya 6 laskar FPI terus berjalan dan mendapatkan keadilan,” kata Mardani.

“Nanti kami sampaikan kalau sudah selesai,” tambahnya sambil langsung memasuki kantor Komnas HAM.

Bentrok antara anggota polisi dan FPI terjadi pada Senin (7/12) dini hari di sekitar Kilometer 50 jalan tol Jakarta-Cikampek. Insiden tersebut memunculkan dua klaim berbeda antara masing-masing pihak yang bertikai. Polisi menyebut anggotanya diserang terlebih dulu. Namun FPI menyatakan anggotanya tidak memiliki senjata api.

Keduanya memiliki kronologi yang saling berlawanan satu sama lain. Masing-masing mengklaim mendapat serangan lebih dulu. Bentrok yang terjadi di tengah penguntitan  Habib Rizieq Shihab itu berujung pada tewasnya enam orang dari kelompok FPI.

Keenam laskar FPI itu tewas diduga akibat ditembak polisi. Menurut polisi, dua di antaranya meninggal saat terlibat baku tembak dan empat lainnya ditembak dalam mobil karena melawan serta mencoba merebut senjata petugas.

Sementara Bareskrim telah rampung melakukan reka adegan di empat TKP yang diduga terkait dengan kasus bentrokan Laskar FPI dengan polisi. Tapi Bareskrim menyatakan masih membuka rekonstruksi lanjutan.

Hingga saat ini, belum ada tersangka yang dijerat oleh aparat kepolisian.

Atas perbedaan kronologi tersebut Komnas HAM membuat tim khusus untuk menginvestigasi dan mengungkap fakta kejadian. Hingga kini telah ada setidaknya 25 saksi yang dimintai keterangan.

Sumber: CNN Indonesia

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Borong 4 Top CSR Awards 2025, SBI Tegaskan Komitmen pada Bisnis Berkelanjutan

Analisaaceh.com, Jakarta | PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang merupakan anak usaha SIG, kembali meraih…

2 jam ago

10 Penyandang Disabilitas di Abdya Terima Bantuan Kursi Roda

Analisaaceh.com, Blangpidie | Sebanyak 10 penyandang disabilitas di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menerima bantuan…

2 jam ago

UIN Sultanah Nahrasiyah: Warisan Peradaban, Harapan Masa Depan

Oleh: Almira Keumala Ulfah, S.E., M, Si, Ak, CA., ASEAN CPA Tanggal 12 Juni menjadi…

5 jam ago

Jembatan Bereughang Alami Penurunan, Pengendara Cemas Melintas

Analisaaceh.com, Aceh Utara | Jembatan di kawasan Keude Bereughang, Kecamatan Kutamakmur, Kabupaten Aceh Utara, mengalami…

22 jam ago

Sengketa 4 Pulau, Pemerintah Aceh Tegaskan Acuan 1992 Lebih Kuat

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menyatakan keberatan atas penetapan status kepemilikan empat pulau di…

23 jam ago

DPRK Abdya Minta PT LKT Segera Realisasikan Tuntutan Warga

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) merekomendasikan PT Lauser…

1 hari ago