Beasiswa PPA Bermasalah, Mahasiswa Al-Muslim Gelar Aksi di Rektorat

Para mahasiswa Al-Muslim saat ingin menjumpai rektor, disambut unsur akademik Universitas Al-Muslim

Analisaaceh.com, Bireuen | Sejumlah mahasiswa Universitas Al-muslim yang tergabung dalam Gerakan Al-Muslim Menggugat (GAM) melakukan aksi demo di kantor Rektorat di Mayang Geulumpang Dua, Bireuen, Senin (11/11/2019).

Dewan Perwakilan Mahasiswa, Yogaswara Riadi kepada analisaaceh.com menuturkan bahwa, hal itu dilakukan mahasiswa dikarenakan banyaknya permasalahan yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini, ditambah lagi dengan permasalahan yang baru-baru ini terjadi seperti halnya proses beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA).

Yoga mengatakan, pergerakan aksi mahasiswa itu tidak melahirkan kesepakatan apapun, seperti harapan mahasiswa.

“Di awal mula aksi kita menduduki gedung Rektorat, namun Bapak Rektor tidak menjumpai kami, dan kami berleha-leha di gedung beliau sambil menunggunya,” ujarnya.

Yoga melanjutkan, setelah ditunggu dalam waktu yang cukup lama, pihaknya juga tidak dapat menjumpai Rektor sebagaimana yang mereka harapkan.

“Sayangnya Rektor tak kunjung tiba, padahal bila Pak Rektor ada keinginan baik, seharusnya beliau berkenan untuk segera menjumpai anak-anak didiknya, dan beliau akan berusaha untuk pulang secepat mungkin guna menyelesaikan permasalahan tersebut,” ungkap Yoga.

Dalam aksi tersebut, adapun petisi yang dibawakan ada 4 poin, yakni:

  1. Menolak keputusan Rektor Universitas Almuslim nomor : 401/SK/UMUSLIM/KU 2019, tentang besaran biaya pembinaan pendidikan (SPP) penerima beasiswa Bidik Misi dan Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) disesuaikan dengan dana bantuan pemerintah untuk keperluan SPP tahun akademik 2019/2020.
  2. Menuntut Rektorat untuk melibatkan secara aktif Ormawa/mahasiswa dalam promosi Universitas untuk tahun ajaran yang akan datang.
  3. Menuntut efektifitas dan efesiensi pelayanan Civitas Akademika di Universitas Al-Muslim secara jelas dan terbuka.
  4. Tentang fasilitas kampus: a. Menolak adanya biaya yang berlebihan setiap pemakaian fasilitas kampus; b. Menolak pemakaian dan pengalihan aset Universitas Almuslim di luar kepentingan Universitas dan mahasiswa; c. Menyediakan fasilitas untuk Ormawa dan UKM (berupa sekretariat); d. Mendesak pengadaan bus kampus yang layak dipakai.

Selaku ketua DPM Universitas Al-Muslim, Yoga berharap dengan adanya gerakan aksi di 11 November itu, pihak Rektorat lebih terbuka nantinya dalam segala hal, apalagi menyangkut dengan urusan dan kepentingan mahasiswa, seperti bidang keuangan dan hal lainnya yang mahasiswa butuhkan.

“Kepada pihak Rektorat serta semua jajarannya, supaya dapat memperlancar segala urusan yang menyangkut dengan kepentingan mahasiswa, baik itu perihal akademik maupun non akademik, sehingga mereka bisa benar-benar menaungi mahasiswa dan memperlakukan seluruh mahasiswa layaknya anak kandung sendiri alias bukan anak tiri universitas Al-Muslim,” tutup Yoga. (Razi)

Komentar
Artikulli paraprakAksi Kemanusiaan, ACT Siap Kirimkan Beras Untuk 45.000 Santri
Artikulli tjetërPemerintahan Aceh Teken MoU Bersama Forbes DPR/DPD RI Asal Aceh