Analisaaceh.com, Blangpidie | Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) H. Darmansah secara resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-III Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD-PPNI) kabupaten setempat, yang berlangsung di Aula Hotel Grand Lauser, Sabtu (10/9/2022).
Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris DPW PPNI Provinsi Aceh, A. Sakir Walad, Direktur RSUTP Abdya, dr. Ismail Muhammad, Kadis Kesehatan Abdya, Salfiati, Dewan Pertimbangan PPNI Abdya, dan Wakil IDI Abdya serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Darmansah menyampaikan apresiasi dan menyambut baik atas terlaksananya Musda ke-III DPD PPNI Abdya serta menaruh perhatian yang besar terhadap kemajuan dan perkembangan organisasi profesi yang ada di kabupaten yang berjulukan Bumo Breuh Sigupai ini.
“Untuk itu, saya berharap kepada tenaga kesehatan khususnya PPNI agar benar-benar memanfaatkan Musda ini dengan sebaik-baiknya guna menjamin dan memastikan sehatnya tubuh organisasi, sebab masing-masing anggota memiliki kepedulian yang setara dan mau berkomitmen untuk memajukan organisasi PPNI Abdya ini,” ujar Darmansah.
Lebih lanjut, kata Darmansah, solidaritas ini hendaknya tidak hanya berlaku secara internal dalam kehidupan berorganisasi. Namun, di lapangan dalam menjalankan tugas profesi sebagai perawat, terutama dalam situasi sulit yang pernah kita alami bersama saat-saat pandemi dan situasi medis lainya yang membutuhkan koordinasi cepat, karena profesi perawat sangat erat hubungannya dengan keselamatan dan nyawa manusia.
“Dengan terpilihnya ketua baru nantinya, saya berharap pengurus PPNI Abdya mampu melaksanakan amanah profesi dengan penuh tanggung jawab selama periode menjabat. Selain itu, saya berharap juga agar melaksanakan program kerja organisasi seiring dengan memperhatikan isu yang berkembang dan data yang valid sesuai kondisi lapangan, sehingga program peningkatan mutu layanan kesehatan kepada masyarakat dapat bermanfaat lebih luas,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPW PPNI Aceh, A. Sakir Walad berharap agar Musda tersebut dijalankan sesuai dengan koridor yang ada dan berdasarkan anggaran dasar atau aturan yang disepakati.
“Sehingga terbentuknya program kerja yang memang bisa menjawab persoalan yang hari ini dihadapi oleh seluruh anggota perawat yang ada di aceh khususnya di Abdya,” katanya.
Sakir juga berharap kepada kepemimpinan baru nantinya agar bisa bersinergi dengan pimpinan PPNI secara vertikal, baik DPW maupun Pusat serta melakukan koordinasi dengan beberapa himpunan.
“Kepemimpinan baru harus bisa melakukan kerjasama yang baik dengan pemerintah, sehingga apa yang menjadi niat baik mereka bahwa perawat itu kuat, hebat dan Abdya itu sehat dapat terwujud dalam lima tahun kedepan,” pungkasnya.