Analisaaceh.com, LHOKSUKON | Asisten I Sekdakab Aceh Utara, Drs Dayan Albar membuka secara resmi Program Bursa Inovasi Desa (BID) Cluster II meliputi Kecamatan Nibong dan Syamtalira Aron. Melalui ajang unjuk program inovasi ini diharapkan desa atau gampong dapat mencapai kemandirian sebagaimana target pemerintah, membangun negeri dari pinggir.
Bursa Inovasi Cluster II Aceh Utara tahun 2019 dilangsungkan di aula kantor Camat Nibong, Kamis (29/8/2019).
Ketua panitia, Rajali, dalam laporannya mengatakan BID Cluster II tahun ini diikuti oleh 162 peserta. Jumlah ini berasal dari peserta perwakilan masyarakat seperti keuchik, tuha peut dan perwakilan perempuan dari 54 gampong di dua kecamatan tersebut. Selain itu, BID juga diikuti para pendamping desa dan TPID Kecamatan Nibong dan Syamtalira Aron.
“Berikutnya, pelaksanaan acara Bursa Inovasi Desa ini dilaksanakan menggunakan anggaran yang bersumber dari DOK TPID Kecamatan Nibong dan Syamtalira Aron,” ungkap Rajali.
Menurut Rajali, kesuksesan program BID dapat diukur dari sejauhmana gampong berkomitmen terhadap ide-ide inovatif dan kreatif yang dibelanjakan dari kucuran anggaran dana desa. Melalui kegiatan ini, TPID Cluster II berharap kepada masing-masing gampong benar-benar membangun komitmen untuk merealisasikan hasil dari pertemuan hari ini.
“Kepada para keuchik dan tuha peut, mohon nanti ketika kita sudah memilih apa yang menjadi inovasi desa kita, apa yang menjadi kesepakatan kita bersama dengan dipandu oleh rekan-rekan dari PD dan PLD agar dapat direalisasikan dalam APBG tahun 2020 di gampong kita masing-masing” tutur Rajali dalam sambutannya.
“Semoga BID bukan sekadar kegiatan seremonial saja. BPM yang menginstruksikan kepada keuchik, atau pun mungkin ke depan ada Perbup, supaya menampung program inovasi desa dalam APBG tahun berjalan” kata Rajali.
Sementara Asisten Bupati Aceh Utara dalam sambutannya mengatakan Bursa Inovasi Gampong ini merupakan upaya strategis pemerintah terutama Kementerian Desa, untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada di desa, khususnyan yang dianggarkan oleh desa didalam Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG).
“Dimana APBG yang berkualitas tentunya akan membuat banyak perubahan mendasar dalam masyarakat” kata Dayan Albar.
Ditambahkan, Bursa Inovasi Desa (BID) adalah salah satu model pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa (PPID) mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Gampong, serta media belajar bagi gampong untuk memperoleh informasi dan kegiatan inovasi yang dapat mendukung pembangunan gampong.
Bursa Inovasi Desa, sambungnya, dilaksanakan untuk membantu gampong dalam meningkatkan kualitas pembangunan melalui pertukaran pengetahuan kegiatan yang inovatif untuk memberi inspirasi dan alternatif pilihan kegiatan bagi pembangunan desa.
“Kiranya lewat Bursa Inovasi Desa dapat menjembatani kebutuhan pemerintah gampong akan solusi bagi penyelesaian masalah, serta inisiatif atau altenatif kegiatan pembangunan gampong dalam rangka penggunaan dana desa yang lebih efektif dan inovatif. Sehingga lebih berkomitmen membangun gampong. Tentunya dengan meningkatkan program yang lebih bermakna untuk membangun gampong” kata dia.
Kegiatan hari ini dia harapkan juga dapat berjalan lancar, sehingga para peserta telah terbekali pemahaman dengan program BID untuk diterapkan di gampong masing-masing.
“Atas nama pemerintah kabupaten Aceh Utara saya berharap melalui bursa inovasi ini pembelajaran pembelajaran inovasi desa ini dapat dengan benar-benar menyiarkan fakta sosiologis, upaya-upaya desa dalam membangun keberdayaan perikehidupan Nasional dari pinggir, sehingga kepercayaan publik kepada desa semakin menebal karena kemampuan Desa membangun serta menjaga kepercayaan negara dalam bentuk limpahan kewenangan dan subsidi. Semoga suatu hari anak cucu kita dapat mereguk manisnya buah inovasi yang kita tanam dari benih-benih inovasi negeri sendiri” Demikian Dayan Albar.
Editor: Riza Asmadi
