Analisaaceh.com, Jakarta | Kelompok Asuhan Mandiri As-Syifa 1 dari Desa Paya Rahat, Kecamatan Banda Mulia, Aceh Tamiang, didaulat sebagai terbaik pertama oleh Kementerian Kesehatan karena dianggap berjasa dalam pembangunan di bidang kesehatan.
Kelompok dari desa terpencil itu dianggap berhasil sebagai asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan toga dan akupresur tahun 2019 untuk kategori Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil.
Penghargaan Kep.Menkes RI Nomor: HK.01. 07/Menkes/711/2019 itu diberikan langsung oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan, dr. Bambang Wibowo SpOG (K) MARS, atas nama Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 55 tahun 2019 di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Penghargaan itu diterima langsung kader PKK Desa Paya Rehat. Kehadiran mereka didampingi langsung oleh Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati dan Ketua PKK Aceh Tamiang, Rita Syntia.
Asuhan Mandiri (Asman) Toga Desa Paya Rehat merupakan finalis empat besar Asman Toga Nasional. Asman Toga ini adalah adalah upaya pemerintah menggalakkan kembali warisan indatu, yaitu pemanfaatan pekarangan rumah untuk pemenuhan kebutuhan obat keluarga. Oleh karena itu, keberhasilan menjadi juara bukanlah tolak ukur keberhasilan program Asman Toga, hal yang lebih penting adalah kesinambungan Asman Toga di masyarakat luas.
“Menjadi juara memang penting karena bisa kita jadikan sebagai penyemangat. Namun, yang harus menjadi perhatian bersama adalah kesinambungan program ini. Masyarakat harus melihat Asman Toga sebagai upaya pemerintah menggalakkan kembali warisan indatu, dalam menyediakan tanaman obat keluarga di pekarangan rumah masing-masing,” ujar Dyah Erti.
Selama ini, sambung Dyah Erti, TP PKK Aceh terus mendorong agar masyarakat aktif memanfaatkan halaman rumahnya untuk menanam TOGA. Bahkan, PKK Aceh telah membentuk Asman Toga di sejumlah daerah.
“Gerakan ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan keluarga, tapi juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya leluhur sehingga semangat masyarakat Aceh kembali mengembangkan TOGA. Setiap tahun, kita menggelar lomba Asman Toga dan Akupresur tingkat provinsi. Kita juga melibatkan desa-desa untuk ikut dalam lomba tingkat nasional,” ujar Dyah Erti.
Penyerahan penghargaan bagi Desa Paya Rehat diserahkan dalam HKN yang mengangkat tema “Generasi Sehat, Indonesia Unggul”. Tema itu menggambarkan pentingnya upaya bersama seluruh pemangku kepentingan pada pelaksanaan pembangunan kesehatan secara komprehensif dalam rangka mempersiapkan Generasi Sehat untuk Indonesia Unggul pada tahun 2045.
Sekjen Kemenkes, Oscar Primadi, mengatakan untuk mencapai SDM Sehat dan Kuat, pemerintah dan masyarakat harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan dan menguasai the emerging skills yang mampu mengisi the emerging jobs dan inovatif dan membangun the emerging business.
“Kita harus perluas akses kesehatan dengan memanfaatkan teknologi inovasi ke seluruh pelosok tanah air untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui budaya hidup sehat,” kata Sekjen Oscar.
Tantangan pembangunan kesehatan kata Oscar, masih terus diupayakan, terutama upaya untuk menurunkan stunting menjadi di bawah angka WHO (20%). Presiden Joko Widodo bahkan berpesan khusus agar stunting untuk terus ditekan sehingga anak-anak Indonesia bisa tumbuh menjadi generasi yang premium.
Dari Aceh sendiri, upaya pengentasan stunting juga terus dilakukan. PKK Aceh di bawah pimpinan Dyah Erti Idawati, melakukan berbagai inovasi yang disebar hingga ke pelosok-pelosok desa di seluruh Aceh. Kegiatan rutin yang terus dilakukan adalah pendeklarasian rumah gizi di gampong-gampong. Harapannya kader PKK di desa menjadi orang pertama yang mendampingi ibu hamil hingga 1000 hari usia anak yang lahir.