Categories: NEWS

Diare dan Pneumonia Masih Jadi Penyebab Kematian Balita, Aceh Susun Penanggulangan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pneumonia dan diare masih menjadi salah satu penyebab kematian anak pascanatal di Indonesia, termasuk di Aceh. Pemerintah Aceh berkomitmen menanggulangi dua penyakit ini dengan mengimplementasikan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Pneumonia dan Diare Tahun 2025–2030.

Dari data Profil Kesehatan Aceh 2022 mencatat, pneumonia menjadi penyebab kematian balita tertinggi kedua di Aceh, sedangkan diare menduduki peringkat ketiga penyebab kematian Pasca Neonatal.

Pada tahun 2024, tercatat 2.825 kasus pneumonia balita di Aceh dengan angka penemuan kasus mencapai 20,6 persen. Sementara itu, kasus diare mencapai 15.439 dengan 90,3 persen pasien mendapatkan tata laksana sesuai standar.

Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Aceh berkomitmen kuat untuk mengimplementasikan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Pneumonia dan Diare. Hal ini ditegaskan Asisten I Setda Aceh melalui Kepala Biro Isra Setda Aceh, Dr. Yusrizal Zainal, M.Si, dalam acara serah terima dokumen final RAD Penanggulangan Pneumonia dan Diare di Hotel Ayani, Banda Aceh, Jumat (25/04/2025).

“Saat ini pneumonia dan diare masih menjadi penyebab utama kematian anak-anak di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen terhadap penanggulangan pneumonia dan diare khususnya di Provinsi Aceh,” ujar Yusrizal.

Dr. Yusrizal Zainal menambahkan, Pemerintah Aceh memberikan dukungan penuh, baik secara regulasi maupun anggaran, untuk mengimplementasikan RAD tersebut.

Dengan adanya dokumen ini, pemerintah daerah mendorong implementasi strategi dan intervensi, seperti peningkatan cakupan imunisasi, peningkatan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan sehat, peningkatan akses layanan kesehatan, serta upaya memperbaiki kualitas air minum dan sanitasi sesuai standar kesehatan.

Yusrizal berharap dokumen RAD dapat menjadi pedoman bersama dan seluruh sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif untuk menekan angka pneumonia dan diare di Aceh.

Secara nasional, Laporan Perkembangan Pneumonia dan Diare 2020 mencatat terdapat 27.422 kematian akibat kedua penyakit tersebut.

Sebagai informasi tambahan, Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan akut pada paru-paru yang dapat diobati jika didiagnosis dini dan dicegah melalui imunisasi.

Sementara itu, data Profil Kesehatan Indonesia 2021 menunjukkan bahwa diare merupakan penyumbang kematian terbesar kedua di kelompok pascanatal (usia 29 hari–11 bulan) sebesar 14 persen, naik dibandingkan 9,8 persen pada tahun 2020.

Sementara itu, Diare juga menjadi penyebab utama kematian anak usia 12 bulan hingga 5 tahun, dengan kontribusi sebesar 10,3 persen terhadap total kematian balita.

Naszadayuna

Komentar

Recent Posts

Ambulans Tak Ada, Pasien Anak Katarak ke Banda Aceh Naik Motor

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Seorang pasien anak penderita katarak bernama Hasnibar (6) warga Gampong Kapa Sesak…

5 jam ago

Tersangka Pemerkosa Anak Kandung Diserahkan ke Kejari Aceh Selatan

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Tim penyidik Satreskrim Polres Aceh Selatan menyerahkan tersangka kasus pemerkosaan terhadap anak…

1 hari ago

Baitul Mal Aceh Survei 3 BUMG untuk Bantuan Modal Usaha

Analisaaceh.com, Blangpidie | Tim Baitul Mal Aceh (BMA) melakukan survei dan verifikasi terhadap tiga Badan…

1 hari ago

Harga Beras di Pasar Blangpidie Abdya Kembali Naik

Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga beras di pasar tradisional Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali…

1 hari ago

Harga Cabai Merah di Blangpidie Abdya Tembus Rp90 Ribu Per Kilogram

Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga cabai merah di pasar tradisional Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)…

2 hari ago

BI Lhokseumawe: Mengalirkan Uang ke Medan, Membiarkan Inflasi di Kota Sendiri

Oleh: Sofyan, S.Sos Bank Indonesia (BI) memiliki mandat konstitusional yang jelas: menjaga stabilitas rupiah, mengendalikan…

2 hari ago