Dinas PUPR Aceh Perbaiki Abutment Jembatan Perbatasan Aceh Selatan-Abdya

Pengawas lapangan PUPR Aceh, Hamdi melakukan pengecekan lokasi tanggul abutmen jembatan perbatasan Abdya-Aceh Selatan yang amblas. Foto: Analisaaceh.com/Ahlul Zikri

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh mulai perbaiki tanggul penahan abutment jembatan perbatasan antara Kabupaten Aceh Selatan dengan Aceh Barat Daya (Abdya).

Tanggul penahan abutment jembatan itu beberapa waktu yang lalu amblas akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut, Minggu (5/2).

Pengawas lapangan Dinas PUPR Aceh, Hamdi mengatakan, untuk tahap awal pihaknya akan memasang batang pohon kelapa di sekeliling abutment dengan ketinggian enam meter, supaya badan jalan tidak ikut longsor pasca amblasnya tanggul penahan abutmen.

“Setelah dipasang batang kelapa di sekeliling tanggul abutment yang longsor dan ditimbun kembali dengan tanah, nanti baru dilakukan pengecoran beton,” ungkap Hamdi, Selasa (7/2/2023) di lokasi jembatan perbatasan Abdya dan Aceh Selatan.

Kemudian, baru dilakukan pengerjaan dibagian bawah jembatan dengan cara pemasangan kawat bronjong di bagian atas tanggul yang berdekatan dengan pemasangan batang kepala untuk melindungi dan memperkuat struktur tanah di sekitar tebing batang kepala agar tidak mengalami longsor lagi.

“Sedangkan di bawah di tepi sungai, nantinya akan dilakukan pemasangan batu gajah agar abutment jembatan semakin kokoh dan di sekeliling jembatan tidak lagi terkikis air disaat debit air sedang tinggi,” terangnya.

Hamdi menjelaskan bahwa perkiraan usia jembatan perbatasan Aceh Selatan dan Abdya itu sekitar 40 tahun, namun dipastikan kekokohan jembatan tersebut masih aman, sehingga mobil truk dengan angkutan berton-ton masih bisa melintas jembatan tersebut.

“Perkiraan kita jembatan ini akan bertahan hingga usia 100 tahun, jadi sekarang usianya kan baru 40 tahun, artinya kekokohan jembatan itu masih sangat kuat. Jika jembatan itu sudah tidak kokoh lagi, kita pasti tidak mengizinkan kendaraan yang bermuatan berat melintasi jembatan tersebut. Namun, hari ini jembatan tersebut masih bisa dilalui oleh kendaraan bermuatan berton-ton dengan sistem buka tutup karena lokasi daerah sempat longsor, bahkan sebagian tanahnya sudah amblas ke bawah,” pungkasnya.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakMaTA Minta Polda Aceh Ungkap Aktor Kasus Korupsi Beasiswa 2017
Artikulli tjetërKasus Dugaan Korupsi Sertifikat Tanah, Kejati Aceh: Sudah 20 Saksi Diperiksa