Dinilai Pemborosan Anggaran, LMND Kritik Perekrutan Duta Museum Samudera Pasai

Aktivis LMND, Mukhrizal (Foto/Ist)

ANALISAACEH.com | Lhoksukon – Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara mengkritisi rencana pemilihan Duta Museum Kerajaan Islam Samudera Pasai. Alih-alih merekrut calon Duta Museum, LMND menyarankan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara memanfaatkan media digital di era 4.0.

Kritik ini dilayangkan LMND melalui Ketua Daperteman Pendidikan dan Kaderisasi, Mukhrizal dalam rilisnya yang diterima redaksi, Sabtu (10/8/2019).

LMND menilai rencana perekrutan dan pemilihan Duta Museum Samudera Pasai tidak perlu dilakukan. Menurut Mukhrizal, penggunaan duta Museum Kerajaan Islam Samudera Pasai yang nantinya akan mempromosikan museum kepada masyarakat yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara kurang tepat.

“Kita sangat mendukung terhadap rencana pemerintah memperkenalkan museum Samudera Pasai kepada masyarakat lokal maupun mancanegara yang kemudian bisa mendatangkan para wisatawan berkunjung ke museum yang menyajikan dan melestarikan warisan budaya masyarakat Pasee pada masa lampau. Namun, dalam hal ini Dinas PK Aceh Utara bisa memanfaatkan perkembangan media digital di era 4.0, yang mana ruang dan waktu tidak ada batasan lagi tanpa harus menggunakan pihak ketiga dalam hal ini duta museum.” jelas Mukhrizal.

Lanjut Mukhrizal, pihaknya lebih setuju lagi, jika Dinas PK Aceh Utara yang langsung mengkampanyekan warisan peninggalan Kerajaan Samudera Pasai baik dengan cara bertatap muka dengan unsur masyarakat maupun dengan memanfaatkan sosial media. Hal ini dinilai efektif, sehingga anggaran yang bersumber dari APBK Aceh Utara bisa digunakan untuk hal urgen yang dihadapi oleh masyrakat seperti kemiskinan, pengangguran dan lain-lain, dari pada membentuk duta museum.

“Dengan dibentuknya Duta Museum juga banyak anggaran yang harus dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Mulai dari biaya rekrutmen, seleksi dan seterusnya. Jika nanti tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal hanya jadi penerima tamu kehormatan saja, ini sangat kita sayangkan karena yang kita inginkan adalah untuk menarik pengunjung wisatawan lokal maupun luar daerah sehingga Museum Samudera Pasai ini bermanfaat dan mampu menambahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bukan sebaliknya menguras anggaran daerah” tutup Mukhrizal.

Baca Juga: Dinas PK Aceh Utara Buka Pendaftaran Duta Museum Samudera Pasai

Sebelumnya, Kepala Museum Kerajaan Islam Samudera Pasai yang juga Kabid Kebudayaan Dinas PK Aceh Utara, Nurliana berencana merekrut putra-putri terbaik, untuk dipilih sebagai duta museum. Saat ini, panitia sudah membuka pendaftaran bagi para peserta. Pemilihan Duta Museum ini menurut Nurliana sebagai upaya pihaknya dalam mempromosikan museum kerajaan Islam pertama di nusantara, agar memikat minat pengunjung untuk datang ke museum yang berada di Gampong Beuringen Kecamatan Samudera. (DH)

Komentar
Artikulli paraprakWarga Gampoeng Alue Meutuah, Temukan Seekor Trenggiling di dalam “Peti Kayu”
Artikulli tjetërImpian Menuju Dinding Selatan Leuser