Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Sosial Kota Lhokseumawe mematangkan sejumlah persiapan untuk menyambut Tim Seleksi Pilar Sosial Teladan Tingkat Nasional tahun 2019. Kunjungan Tim seleksi tersebut, guna melihat secara langsung kiprah dan kontribusi dua organisasi sosial mewakili Provinsi Aceh yang sudah masuk 15 besar nasional.
Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe, Drs H Ridwan Djalil kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (13/9) mengatakan, hari ini dirinya menggelar pertemuan informal dengan dua organisasi sosial dimaksud.
Kedua wakil Aceh pada ajang anugerah Pilar Sosial Teladan yaitu Yayasan Permata Atjeh Peduli (YPAP) Karang Taruna Tengku Chik Di Lhokseumawe Gampong Banda Masen, Kecamatan Banda Sakti. Masing-masing organisasi ikut dua kategori berbeda yakni Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan kategori Karang Taruna.
“Tim seleksi turun ke Lhokseumawe untuk melihat secara langsung bagaimana kiprah YPAP dan Karang Taruna Banda Masen serta kontribusi terhadap PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial-red) yang berdampak pada pengentasan kemiskinan” kata Ridwan Djalil di sela-sela pertemuan dengan Khaidir dari YPAP dan Azhari pengasuh karang taruna Tgk Chik Di Lhokseumawe.
Ridwan berharap langkah kedua wakil Aceh ini tidak hanya berhenti di 15 besar, namun mampu melangkah lebih jauh hingga 5 besar nasional. “Kita matangkan koordinasi dan persiapan dalam menyambut tim yang akan melakukan survey,” kata Ridwan.
Sebelumnya, Yayasan Permata Atjeh Peduli dan Karang Taruna Gampong Banda Masen, masuk dalam 15 besar Pilar Sosial Teladan Nasional. Keberhasilan ini setelah kedua organisasi sosial berhasil menyita perhatian dewan juri saat presentasi makalah di Jakarta yang digelar pada 13 s/d 19 Agustus lalu.
Tahap yang harus diikuti sebelum terpilih dalam 5 besar nasional yakni dengan kunjungan langsung ke lapangan tim dari Kementerian Sosial RI. Selain kategori LKS dan Karang Taruna, ajang Pilar Teladan juga melombakan kategori Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Hanya saja, untuk dua kategori terakhir tidak ada kelompok pekerja sosial dari Lhokseumawe yang melangkah hingga 15 besar nasional.
Pengasuh YPAP, Khaidir menyebut dirinya sudah berusaha maksimal pada saat presentasi di Jakarta. Lembaga yang fokus pada upaya rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba dan penanganan ODHA (orang dengan HIV/Aids) ini berharap memperoleh hasil maksimal pada kunjungan tim seleksi nasional. Kepada tim seleksi nasional nantinya, YPAP telah siap menunjukan hasil kerja sosial yang dilakukan lembaga yang didirikan sejak tahun 2011 ini, seperti keberhasilan merehabilitasi 135 korban atau pengguna narkoba.
Senada dengan Khaidir, Azhari selaku pengasuh Karang Taruna Banda Masen juga berharap terpilih dalam 5 besar nasional. Menurut dia, bentuk kreatifitas Karang Taruna yang ia bina seperti menyiapkan destinasi wisata, mengolah lahan tidur, memanfaatkan limbah menjadi kompos, kampung pangan lestari dan temu ramah serta diskusi pemuda, berhasil menyita perhatian juri sehingga dianugerahi 15 besar nasional.
“Dan semua itu sudah kita tuangkan dalam bentuk program. Sudah kita kerjakan. Terlepas dari apapun hasilnya nanti, setidaknya karang taruna Banda Masen sudah berbuat untuk merangsang jiwa enterpreneuship serta jiwa sosial pemuda untuk peningkatan ekonomi dirinya dan orang lain,” kata Azhari, politisi Partai Aceh yang baru saja dilantik sebagai anggota DPRK Lhokseumawe periode 2019-2024.