Categories: Pendidikan

Disertasi Kamaruddin Hasan Angkat Komunikasi Damai Partai Aceh

Analisaaceh.com, Medan | Akademisi Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh, Kamaruddin Hasan, berhasil mempertahankan disertasinya berjudul Komunikasi Damai Partai Aceh: Integrasi Kearifan Lokal Berbasis Nilai Islam dalam sidang tertutup di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Kampus Pancing. Dengan hasil ini, ia resmi meraih gelar doktor.

Kamaruddin Hasan menjadi peneliti pertama di Indonesia yang mengkaji Komunikasi Damai dalam ranah politik lokal melalui partai lokal. “Komunikasi damai di Aceh bukan sekadar hasil perjanjian politik, tetapi lahir dari integrasi nilai Islam dengan kearifan lokal,” ujarnya usai sidang.

Dalam penelitiannya, Kamaruddin menekankan konsep komunikasi simbolik melalui adat, prinsip positive peace, serta media komunikasi damai berbasis kearifan lokal. Model komunikasi ini dirancang untuk bersifat dialogis, inklusif, mengedepankan ukhuwah, serta berlandaskan amar ma’ruf nahi munkar.

Ia juga menggarisbawahi harmoni adat dan agama sebagaimana pepatah Aceh hukom ngon adat lagee zat ngon sifeut. Menurutnya, model yang paling relevan adalah Integratif Kultural Religius, yang memadukan tradisi Aceh seperti meusapat, peusijuek, peumulia jamee, musyawarah gampong dengan nilai Islam berupa amar ma’ruf nahi munkar, ukhuwah, dan musyawarah.

“Model ini relevan untuk pembangunan perdamaian inklusif dan berkelanjutan, sekaligus adaptif di era digital,” tambahnya.

Selain mengkaji konteks Aceh, Kamaruddin membandingkan peran partai lokal di berbagai negara, seperti ERC di Spanyol, SNP di Skotlandia, Lega Nord di Italia, hingga partai-partai regional di India dan Filipina. Ia menilai Aceh memiliki keunikan tersendiri karena berdasarkan MoU Helsinki, partai lokal diizinkan secara hukum hanya di provinsi ini.

Meski demikian, ia menegaskan Partai Aceh masih menghadapi tantangan besar. “Keberlanjutan Partai Aceh akan sangat bergantung pada kemampuan beradaptasi serta kinerja politik, bukan sekadar identitas,” katanya.

Sidang tertutup ini dipimpin oleh Prof. Dr. Hasan Sazali, MA selaku promotor, dengan co-promotor Dr. Mailin, MA. Tim penguji terdiri atas Dr. Anang Anas Azhar, MA, Dr. Efi Brata Madya, M.Si, Dr. Hasnun Jauhari Ritonga, MA, Dr. Iskandar, M.Si, serta Dr. Fakhrur Rozi, M.I.Kom.

Riza Mirza

Blogger, praktisi IT, "jurnalis teknologi", dan peminat film.

Komentar

Recent Posts

Pemkab Abdya Dorong Pelaku Usaha Patuhi Regulasi

Analisaaceh.com, Blangpidie | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) mensosialisasikan penataan hukum, pelaporan pembinaan…

16 jam ago

Wakil MPR RI Eddy Soeparno, Usul Kementerian Khusus Krisis Iklim

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dampak perubahan iklim kini semakin nyata dirasakan di Indonesia. Anomali cuaca,…

16 jam ago

Plt Sekda: Gizi Anak Adalah Investasi Jangka Panjang SDM Abdya

Analisaaceh.com, Blangpidie | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) meninjau pelaksanaan program makanan bergizi…

16 jam ago

Harga Cabai Merah di Pasar Lambaro Naik Jadi Rp85 Ribu per Kilogram

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Harga cabai merah di Pasar Lambaro, Kabupaten Aceh Besar, mengalami kenaikan…

16 jam ago

Ratep Minsa dan Meuseukat Jadi Warisan Budaya Nasional

Analisaaceh.com, Jakarta | Dua warisan budaya asal Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, yakni Rateb Minsa…

16 jam ago

Safaruddin Cabut Rekomendasi WIUP PT Laguna Jaya Tambang

Analisaaceh.com, Blangpidie | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin resmi mencabut surat rekomendasi pengurusan Wilayah…

1 hari ago