Categories: NEWS

Distribusi Banjir Dipercepat, Wagub Aceh Siapkan Jalur Udara

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh bantuan bagi korban banjir segera sampai ke tangan masyarakat tanpa hambatan. Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menekankan agar tidak ada bantuan yang ditahan di gudang, melainkan langsung disalurkan ke wilayah terdampak sesuai kebutuhan di lapangan.

Penegasan tersebut disampaikan Fadhlullah saat memimpin rapat koordinasi penanganan banjir yang digelar di Pos Pendamping Nasional Lanud Sultan Iskandar Muda, Minggu (14/12/2025).

Rapat itu diikuti secara virtual oleh para bupati dan wali kota dari kabupaten/kota terdampak banjir di seluruh Aceh, guna menyamakan langkah percepatan distribusi logistik dan penanganan wilayah terisolasi.

“Kita ingin distribusi dipermudah, terutama ke daerah dan pelosok yang belum menerima sembako,” tegas Fadhlullah.

Ia menyebut sejumlah wilayah yang masih membutuhkan percepatan distribusi bantuan, di antaranya Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Gayo Lues, Aceh Utara, serta wilayah pedalaman Aceh Timur.

 Fadhlullah meminta pemerintah daerah menyampaikan kondisi dan kebutuhan agar logistik yang tersedia di Lhokseumawe bisa segera didorong ke wilayah-wilayah tersebut.

Secara khusus, Wagub menekankan agar tidak ada bantuan yang ditumpuk atau ditahan.

Pemerintah Aceh juga menyiagakan helikopter untuk penyaluran bantuan melalui jalur udara ke wilayah yang terisolir akibat terputusnya akses darat.

“Masyarakat di wilayah terisolir tidak boleh ada yang luput dari bantuan,” kata Fadhlullah.

Dalam rapat itu, para kepala daerah memaparkan kondisi terkini di lapangan. Bupati Bener Meriah, Tagore Abu Bakar, melaporkan enam kecamatan di wilayahnya masih terkurung dan belum dapat diakses melalui jalur darat.

“Enam kecamatan masih terkurung. Bantuan hanya bisa masuk lewat udara. Tapi kami masih kuat di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Aceh Timur menyampaikan sejumlah kebutuhan mendesak bagi pengungsi, seperti tenda ukuran 4×6 meter, tandon air, kelambu, dan matras. Ia juga menyebut masih banyak warga yang terpaksa tidur di pinggir jalan akibat banjir.

Aceh Timur juga membutuhkan genset serta perangkat komunikasi satelit, seperti Starlink, guna memastikan kepala daerah dapat berkomunikasi dengan seluruh kecamatan terdampak.

Naszadayuna

Komentar

Recent Posts

Rumah Zakat dan Influencer Turki Bantu Korban Banjir Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gelombang solidaritas internasional terus mengalir untuk masyarakat Aceh pascabencana banjir dan…

1 jam ago

Pasokan Terbatas, Warga Jruek Balee Rela Antre Gas Sejak Tengah Malam

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Pasokan gas elpiji subsidi mulai kembali masuk ke sejumlah wilayah di…

1 jam ago

Pemerintah Aceh Surati UNDP dan UNICEF untuk Pemulihan Pascabencana

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menyurati United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations…

20 jam ago

Jembatan Bailey Teupin Mane Dibuka, Akses Bireuen–Bener Meriah Pulih

Analisaaceh.com, Bireun | Akses penghubung vital antara Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Bener Meriah kembali normal…

20 jam ago

77 Lembaga dan 1.960 Relawan Terlibat dalam Pemulihan Bencana Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh mencatat sebanyak 77 lembaga dengan total 1.960 relawan telah…

20 jam ago

Hilang Saat Mencari Kerang di Sungai Krueng Aceh, Warga Aceh Besar Ditemukan Pingsan

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan seorang warga yang dilaporkan tenggelam di…

2 hari ago