Categories: NEWS

Ditemukan Sakit dan Kurus, Gajah Liar di Lembah Seulawah Aceh Besar Mati

Analisaaceh.com, Jantho | Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyebutkan seekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) mati karena infeksi sistemik akibat luka tidak terobati di Gampong Lamtamot Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar.

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto mengatakan, gajah liar tersebut ditemukan dalam keadaan lemas karena sakit dan terbaring di Gampong Lamtamot pada hari hari Jum’at (25/2) sekira pukul 12.00 WIB.

“Gajah sakit ini dilaporkan petugas Pengamanan Hutan (Pamhut) KPH I Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (LHK) Aceh. Tim medis BKSDA Aceh dan personel PLG Saree yang didukung tim medis Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH-USK) langsung melakukan pengecekan dan penanganan medis terhadap gajah sakit tersebut,” kata Agus Arianto saat dikonfirmasi Analisaaceh.com, Selasa (1/3/2022).

Dari hasil pemeriksaan, sambung Agus, teridentifikasi gajah liar tersebut berjenis kelamin betina dan diperkirakan berumur kurang lebih 30 tahun. Kondisi gajah liar sangat memprihatinkan sangat kurus (malnutrisi) dan sangat lemah serta ditemukan luka infeksi cukup lama di bagian perut.

“Luka ini diduga akibat terkena tonggak kayu. Upaya penanganan medis terus dilakukan di lokasi dimana gajah liar tersebut ditemukan oleh tim medis BKSDA Aceh. Personil PLG Saree dan didukung tim medis PKSL FKH-USK dengan pemberian cairan infus, pembersihan luka, pemberian vitamin, antibiotik dan anti inflamasi serta tindakan medis lainnya. Namun, setelah menjalani tiga hari perawatan akhirnya gajah tersebut tidak dapat bertahan atau mati pada hari minggu 27 Februari 2022 sekira pukul 14.58 wib,”ujarnya.

Ia juga menyebutkan, tim medis BKSDA bersama mitra personel kepolisian, aparat Gampong dan masyarakat setempat melakukan nekropsi atau atopsi terhadap gajah betina yang mati tersebut. Hasilnya, kematian gajah diduga akibat infeksi luka menjadi media berkembang biak bakteri. Sehingga bakteri menyebar ke seluruh tubuh.

“Infeksi mengganggu sistem metabolisme yang berujung pada kerusakan organ dan kematian. Beberapa sampel berupa bagian seperti feses, usus, cairan usus, ginjal, jantung, limpa, hati, paru-paru, dan lidah diambil untuk dilakukan uji laboratorium,” sebutnya.

Berdasarkan olah kejadian perkara, lanjut Agus, pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda yang mencurigakan atau adanya unsur kesengajaan dalam kematian gajah liar berjenis kelamin betina itu.

“Dugaan sementara, kematian gajah tersebut sifatnya alami karena sakit,” pungkasnya. (Ahlul)

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Api Lahap Bekas Bengkel Motor di Aceh Besar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebuah bangunan bekas bengkel motor di Gampong Tutui, Kecamatan Kuta Cot…

1 jam ago

184 Bencana Terjadi di Aceh, Kerugian Rp132,74 Miliar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Provinsi Aceh mengalami 184 kejadian bencana alam sepanjang Januari hingga Juni…

1 jam ago

Sejak Juli, 20 Karhutla Terjadi di Aceh Besar, 5,24 Ha Terbakar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebanyak 20 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten…

5 jam ago

Kapolri Nikmati “Kupi Khop” di Stan Bhayangkari Aceh

Analisaaceh.com, Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum Bhayangkari Ny.…

5 jam ago

Rapat Paripurna DPRK Abdya Molor, Banyak Anggota Tak Hadir

Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) molor…

10 jam ago

Tiga Mahasiswa SKI FAH UIN Ar-Raniry Raih Juara Nasional di OSINAS 2025

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…

1 hari ago