Ditemukan Tewas Tergorok, Nek Fatimah di Aceh Utara Dibunuh Anaknya Karena Uang Rp 20 Ribu

Analisaaceh.com, Lhoksukon | Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Utara berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis Nek Fatimah (65) warga Gampong Meunasah Panton Labu Kecamatan Tanah Jambo Aye, yang tak lain dilakukan oleh anak kandungnya, Selasa (9/6/2020).

Pelaku berinisial N (35) warga Gampong Alue Bili Rayoek Kecamatan Baktiya. Pelaku sebelumnya sebagai saksi yang bermodus pertama kali melihat ibunya meninggal dunia pada Senin (8/6) pagi.

Kapolres Aceh Utara AKBP Tri Hadiyanto melalui Kasat Reskrim AKP Rustam Nawawi mengatakan, pelaku melakukan perbuatannya saat pelaku meminta sejumlah uang kepada ibunya. Namun ibunya tak memberikan uang tersebut.

AKP Rustam menceritakan, kejadian bermula ketika tersangka berangkat dari rumah menuju ke pasar Panton. Kemudian pada pukul 05.45 WIB tersangka berangkat kerumah orang tuannya (korban).

“Sesampai di rumah korban, pelaku mengambil sebilah pisau yang disembunyikan di dekat pohon pisang, kemudian pelaku masuk ke rumah korban melalui dinding rumah yang terbuat dari karung padi,” jelasnya.

Setelah masuk ke rumah, pelaku meminta uang sebanyak Rp 300 ribu kepada korban, namun korban menjawab tidak mempunyai uang sebanyak itu.

“Kemudian pelaku meminta uang sebanyak Rp 20 ribu untuk membeli rokok, korban menjawab tidak ada uang,” kata Kasat.

Baca Juga : Seorang Nenek di Aceh Utara Ditemukan Tewas Tergorok

Karena tak diberikan, pelaku langsung mengancam korban dengan sebilah pisau. Saat itu korban mengatakan “gorok saja leher saya, biar saya dapat surga”. Pelaku memegang rambut korban dengan tangan kiri dan menggorok leher korban dengan menggunakan sebilah pisau sebanyak satu kali.

“Setelah melakukan itu, korban terjatuh dengan posisi terlentang, pelaku kemudian membalikkan tubuh korban seolah olah ingin merekayasa peristiwa tersebut,” ungkap AKP Rustam.

Setelah membunuh ibunya, pelaku membuka kunci pintu depan untuk mengelabui bahwa bukan dia yang melakukan. Pelaku juga membuka kunci pintu belakang rumah dengan tujuan yang sama.

“Pelaku meletakkan pisau di samping dinding kamar,setelah keluar kemudian terduga pelaku duduk di septitank guna membersihkan tangan dengan tanah dan daun pisang,” kata Kasat.

Setelah itu, pelaku pergi ke Kedai kopi di Kota Panton Labu hendak minum kopi. Tapi pelaku hanya duduk sebentar. Karena merasa tidak nyaman, kemudian pelaku kembali lagi ke rumah korban dan mengedor rumah Makbit nya yang berada di samping TKP dengan memberitahu “mamak saya sudah meninggalkan saya”.

“Pelaku juga pergi memberi tahu kepada saudaranya yakni Ibrahim. Setelah pelaku pulang dari rumah saudaranya itu, pelaku melihat di TKP sudah ada masyarakat dan anggota Polisi,” ungkapannya.

Editor : Nafrizal
Rubrik : Hukum
Desriadi Hidayat

Komentar

Recent Posts

Api Lahap Bekas Bengkel Motor di Aceh Besar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebuah bangunan bekas bengkel motor di Gampong Tutui, Kecamatan Kuta Cot…

2 menit ago

184 Bencana Terjadi di Aceh, Kerugian Rp132,74 Miliar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Provinsi Aceh mengalami 184 kejadian bencana alam sepanjang Januari hingga Juni…

4 menit ago

Sejak Juli, 20 Karhutla Terjadi di Aceh Besar, 5,24 Ha Terbakar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebanyak 20 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten…

4 jam ago

Kapolri Nikmati “Kupi Khop” di Stan Bhayangkari Aceh

Analisaaceh.com, Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum Bhayangkari Ny.…

4 jam ago

Rapat Paripurna DPRK Abdya Molor, Banyak Anggota Tak Hadir

Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) molor…

9 jam ago

Tiga Mahasiswa SKI FAH UIN Ar-Raniry Raih Juara Nasional di OSINAS 2025

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…

1 hari ago