Analisaaceh.com, Tapaktuan | Salah satu bentuk upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, telah hadir Galeri Kluet Raya yang menjual dan menyediakan berbagai jenis kerajinan pengayaman dari rotan, gatah damar, produk pupuk kompos organik, pupuk cair organik serta sayur-sayuran organik.
Galeri yang berada di Kota Fajar, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan itu merupakan salah satu hasil dari pelatihan Kelompok Hutan Kemasyarakatan dalam peningkatan ekonomi masyarakat yang didampingi lembaga USAID Lestari dan Yayasan Orangutan Sumatra Leuser (YOSL OIC ).
Program dampingan itu merupakan bentuk melestarikan hutan dan menjaga habitat orangutan serta perlindungannya.
Salah satu anggota YOSL OIC, Junnatan Amin mengatakan, fungsi utama galeri tersebut merupakan keikut sertaan pemasaran hasil kelompok hutan kemasyarakatan dalam pemberdayaan untuk desa di pinggiran hutan lauser.
“Agar nantinya masyarakat pinggiran hutan tersebut bisa mengelola hutan dengan manajamen pengelolaan yang terarah dan bisa memanfaatkan, salah satunya Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK),” ujarnya.
Junnatan melanjutkan, agar bisa mendongkrak perkonomian Kelompok Tani Hutan (KTH) khususnya, dan masyarakat pinggiran hutan lauser pada umumnya, maka perlu inovasi serta mendukung kearifan lokal.
“Kita harus dukung kearifan lokal dan inovasi, dan marubah mainset masyarakat untuk mengkonsumsi sayur-sayuran serta buah-buahan kembali ke organik,” terang Junnatan.
Junnatan yang juga sebagai staf pendamping YOSL OIC berharap agar pemerintah mendukung penuh untuk pemberdayaan terhadap petani hutan dalam segi pemberdayaan.
“Agar nantinya hutan terjaga dengan pengelolaan dan pemanfaatan hutan dengan baik, dengan prinsip hutan lestari ekonomi masyarakat meningkat,” tutupnya.