Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekali dayung dua pulau terlampaui. Itulah pameo tepat untuk aktifitas Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Dyah Erti Idawati, Senin (12/04/2021) hari ini.
Sembari memantau perkembangan keterampilan menjahit, Dyah menyempatkan diri berbagi nurani dengan merayakan tradisi meugang berupa makan bersama anak-anak Binaan Panti Rumoh Seujahtra Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh. Dan para penghuni panti itupun hatinya bak melambung ke awan saat makan bersama dengan first lady Aceh itu.
Dyah melakukan itu sebagai bagian dari rangkaian menyambut bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah yang diperkirakan akan jatuh besok.
Dyah mengaku, sangat mengapresiasi program -program Dinas Sosial Aceh yang banyak menyentuh langsung kepada masyarakat. Salah satunya dengan pembinaan bagi anak-anak kurang beruntung yang di tampung di UPTD Rumoh Seujahtra Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh tersebut.
“Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini, ketika kembali ke kampung bisa lebih berdaya lagi, dan tentunya bisa menjadi mata pencaharian bagi adik-adik,” kata Dyah.
Dyah mengatakan, di era saat ini, memiliki keterampilan menjahit mampu mendatangkan keuntungan yang besar, sebab jasa menjahit busana tidak akan pernah redup. Karena pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia.
Bahkan, di era modern saat ini sektor fesyen kian digandrungi. jika dilihat dalam konteks bisnis, kata Dyah, para peserta didik dapat memanfaatkan keterampilan menjahit itu dengan membuka jasa jahit busana saat kembali ke masyarakat.
“Saya sering kali menyampaikan pada ibu-ibu dan masyarakat, menjahit termasuk mata pencaharian yang bagus. Dan juga salah satu mata pencaharian yang ada nilai ibadahnya juga, karena bisa membuat orang jadi senang dengan hasil yang kita berikan,” ujar Dyah.
Selain itu, dengan keterampilan tersebut, para siswa juga diharapkan mampu menjadi orang yang mandiri dengan membuka usaha jasa menjahit, sehingga selain mampu menghasilkan income untuk diri dan keluarga, melalui usaha itu juga dapat menurunkan angka pengangguran dengan mampu memberdayakan orang-orang sekitarnya.
“Kami ingin kalian bisa menjadi TOT. Bisa menyampaikan apa yang sudah kalian dapat di sini ke tetangga dan membuka usaha menjahit, nanti di sana kalian juga bisa meng-hire tetangga, bahkan kalian bisa menjadi boss langsung,” ujarnya.Rumoh Seujahtra Jroh Naguna
Maka itu, Dyah mengingatkan kepada seluruh peserta didik untuk dapat serius dan tekun dalam mempelajari keterampilan menjahit itu, sehingga Aceh melalui generasinya bisa terus berkembang dan mandiri dari hulu hingga ke hilirnya. Dengan demikian, peredaran uang tetap ada di kampung sendiri.
Dyah juga mengusulkan kepada para guru dan pejabat di UPTD Rumoh Seujahtra Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh tersebut, untuk menambah omset dan semangat para peserta didik, hasil karya mereka dapat dipromosikan secara online, melalui berbagai platform media sosial yang hit saat ini. Dengan demikian semangat wirausaha dari anak-anak tersebut kan terbentuk.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh Yusrizal, mengucapkan terimakasih kepada Istri dari Gubernur Aceh itu, yang telah memberikan motivasi bagi para anak-anak binaan di UPTD Rumoh Seujahtra Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh itu.
“Ini sebuah kesempatan langka, Ibu Dyah memberikan motivasi secara langsung kepada kita semua. Jadi kami sangat bersyukur sekali,” katanya.
Yusrizal mengingatkan, kepada para peserta didik untuk bisa memanfaat kesempatan yang diberikan pemerintah itu. Sebab, untuk mempelajari menjahit butuh konsentrasi kuat, apalagi, kursus menjahit saat ini juga cukup mahal saat ini.
Oleh karena itu, Ia berharap para peserta bisa manfaatkan kesempatan itu dengan baik dengan cara tekun belajar dan berlatih serta imbangi dengan karakter dan mindset yang baik pula.
Turut mendampingi Dyah dalam kesempatan Itu Kepala Dinas Sosial Aceh Yusrizal, Kepala Rumoh Seujahtra Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh Saifullah, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Syukri.
Pertemuan itu menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, dan menjaga jarak, agar terhindar dari penularan Covid-19.