Categories: PERISTIWA

Geger, Seorang Keuchik di Aceh Selatan Meninggal Dunia Saat Proses Ijab Qabul

Tapaktuan, Analisaaceh.com – Misbah, Keuchik Gunong Cut, Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan meninggal dunia dalam prosesi ijab qabul pernikahan warganya di kantor KUA Tapaktuan, Senin pagi (17/6). Keuchik Misbah yang diduga mendapat serangan jantung mendadak dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di Rumah Sakit Umum Yulidin Away Tapaktuan.

Informasi dari salah seorang warga yang juga kakak dari mempelai pria, Asmar Endi menyebutkan, seusai memberi nasehat pernikahan, tubuh Keuchik Misbah tiba-tiba ambruk ke arah dirinya. Ia awalnya tak menyadari jika almarhum mendapat serangan jantung.

“Saya duduk persis disamping almarhum. Saat itu saya sedang mengambil video pesan pernikahan yang disampaikan Kepala KUA Tapaktuan. Sebelumnya almarhum juga sudah memberikan bimbingan pernikahan. Tiba-tiba beliau rebah ke arah saya. Saya baru sadar keuchik mendapat serangan jantung, ketika orang-orang menunjuk ke arah pak keuchik” tutur Asmar.

Sontak, aula KUA Tapaktuan tempat prosesi ijab qabul berlangsung menjadi geger. Pihak keluarga dari kedua mempelai, sebut Asmar, menjadi panik. Keuchik Misbah kemudian sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, takdir berkata lain, nyawa Keuchik Misbah tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

“Kami berduka atas peristiwa ini padahal di hari ini semestinya keluarga kami berbahagia. Namun ini sudah kehendak Allah SWT. Proses ijab qabul tetap berlanjut dan saat ini jenazah Keuchik Misbah juga telah dikebumikan” tutur Asmar.

Ia dan keluarga, kata Asmar, tak mendapat firasat apa-apa sebelum keuchik meninggal dunia. Akan tetapi, sebelum berangkat menuju KUA Tapaktuan yang berjarak sekitar 15 kilometer dari kampungnya, ia dan keluarga sempat menganjurkan Keuchik Misbah agar tidak mengendarai sepeda motor.

“Kami minta pak keuchik naik mobil bersama rombongan dan jangan mengendarai sepeda motor. Namun almarhum menolak dan mengatakan: ‘saya tidak kembali lagi kesini’. Itu yang ada percakapan sebelum beliau meninggal dunia” kata Asmar yang merupakan wartawan di kabupaten penghasil pala tersebut. (hidayat)

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Anggota DPRA Abu Heri Desak Presiden Tetapkan Status Bencana Aceh Berskala Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris Komisi II DPRA Aceh, T. Heri Suhadi atau Abu Heri,…

6 jam ago

Banjir Lumpuhkan Pertanian, SPI Desak Status Bencana Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Serikat Petani Indonesia (SPI) mendesak Presiden Prabowo Subianto menetapkan bencana banjir…

8 jam ago

Kabel Listrik Diduga Milik PLN Bahayakan Pengendara di Abdya

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kabel yang diduga milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjuntai ke badan jalan…

8 jam ago

Komisi I DPRA Desak Presiden Buka Peran Internasional Tangani Bencana Aceh–Sumatera

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Presiden Republik Indonesia…

11 jam ago

Hampir 2 Juta Warga Aceh Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bencana alam hidrometeorologi yang melanda Aceh sejak beberapa waktu terakhir berdampak…

18 jam ago

PBB Pantau Respons Bencana di Aceh, UNDP dan UNICEF Siap Perkuat Dukungan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia terus memantau perkembangan penanganan bencana di…

18 jam ago