Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf (Mualem) mengatakan kebijakan penghapusan penggunaan barcode BBM bertujuan memudahkan masyarakat dan mencegah konflik antara konsumen dan pihak SPBU saat pengisian bahan bakar.
“Ada beberapa kasus yang saya lihat langsung, masyarakat datang ke SPBU dengan mendorong mobil pick up miliknya ke SPBU karena kehabisan BBM, namun pihak SPBU tidak bersedia mengisi karena pemilik mobil tidak mempunyai barcode,” katanya usai pelantikan bupati Aceh Singkil, Sabtu (15/2/2025).
Menurutnya, ini tentu sangat menyusahkan masyarakat dan menghambat kegiatan ekonomi masyarakat, karena itulah ia berusaha menghapus penggunaan BBM di seluruh Aceh.
“Sejumlah gubernur di Indonesia juga menyampaikan dukungan terhadap inisiasi saya menghapus penggunaan barcode BBM. Para gubernur juga akan mengikuti kebijakan ini,” imbuh Mualem.
Diketahui, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Muallem), menyatakan akan menghapus sistem QR code saat pengisian BBM di seluruh SPBU di Aceh.
Pernyataan ini disampaikan setelah dirinya resmi dilantik sebagai Gubernur Aceh pada Rabu (12/2/2025) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) pukul 10.00 WIB.
“Dalam kesempatan ini, saya ingin menegaskan bahwa, sesuai dengan janji saya untuk menyejahterakan rakyat, sistem barcode di seluruh SPBU di Aceh akan dihapus,” ujarnya.