Gubernur Harap DPD PAPPRI Aceh Fasilitasi Musisi Lokal

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengaku bangga dengan penyanyi serta pencipta lagu lokal. Menurutnya, mereka tak hanya sebagai penghibur masyarakat, tapi juga merupakan duta-duta yang telah berjasa mengangkat citra budaya Aceh.

Hal itu disampaikan Gubernur Aceh melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Jamaluddin, saat memberikan sambutan Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (DPD PAPPRI) Provinsi Aceh yang digelar di Hotel Kyriad Muraya, Senin (21/2/2022).

“Pemerintah Aceh sangat mengapresiasi kehadiran DPD PAPPRI di Aceh. Mudah-mudahan keberada organisasi ini bisa menjadi mitra Pemerintah Aceh dalam mempromosikan seni budaya lokal,” ujarnya.

Salah satu program pembangunan yang terus giat dijalankan dalam beberapa tahun belakangan ini adalah mengangkat kembali budaya lokal, untuk dipromosikan guna meningkatkan citra pariwisata daerah.

“Kami sangat paham, musik adalah salah satu cara untuk mempopulerkan budaya. Jika diracik dengan baik, lagu itu pasti nilai komersilnya akan tinggi,” katanya.

Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin saat menyerahkan bendera PAPPRI kepada pengurus DPD PAPPRI Aceh periode 2022-2027 di Hotel Kyriad Muraya, Senin (21/2/2022). Foto: Ist.

Bagi masyarakat Aceh, lanjut Kadisbudpar, musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari budaya daerah. Hampir di setiap kondisi, orang Aceh tidak pernah berhenti bernyanyi dan bermusik. Penyebaran agama Islam di Aceh juga banyak diwarnai dengan tarian, nyanyian dan permainan alat musik.

“Belum lagi kita punya berbagal alat musik yang khas, seperti Seurune Kalee, Arbad, Rapai dan lainnya. Tidak heran jika cukup banyak seniman Aceh yang menjadikan musik sebagal profesinya. Mereka kerap bersenandung tentang kondisi daerah, sehingga orang luar semakin mengenal Aceh. Tidak sedikit pula seniman Aceh yang pernah mendapat kesempatan tampil di luar negeri sebagai bagian dan program pertukaran budaya nasional,” ungkapnya.

Lagu-lagu Aceh seperti Kutidhieng, Aneuk Yatim, Bungong Jeumpa, dan lainnya kini tengah menarik minat orang luar untuk menyanyikannya. Oleh sebab itu, fenomena tersebut diharapkan menjadi perhatian musisi Aceh.

“Di sinilah kami kira salah satu pentingnya keberadaan PAPPRI. Jadi, selain untuk melindungi profesi para musisi, PAPPRI juga diharapkan dapat memfasilitasi musisi lokal agar mampu membaca setiap perkembangan zaman, sehingga para seniman lebih termotivasi untuk berkarya, dan lewat karya pula mereka dapat menunjukkan eksistensi daerahnya kepada dunia,” pungkasnya.

Sebagai informasi, DPD PAPPRI Aceh periode 2022-2027 ini diketuai Razuardi Ibrahim. Para pengurus PAPPRI Aceh dilantik secara virtual oleh Sekjen DPP PAPPRI, Johnny W Maukar. []

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Api Lahap Bekas Bengkel Motor di Aceh Besar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebuah bangunan bekas bengkel motor di Gampong Tutui, Kecamatan Kuta Cot…

42 menit ago

184 Bencana Terjadi di Aceh, Kerugian Rp132,74 Miliar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Provinsi Aceh mengalami 184 kejadian bencana alam sepanjang Januari hingga Juni…

44 menit ago

Sejak Juli, 20 Karhutla Terjadi di Aceh Besar, 5,24 Ha Terbakar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebanyak 20 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten…

5 jam ago

Kapolri Nikmati “Kupi Khop” di Stan Bhayangkari Aceh

Analisaaceh.com, Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum Bhayangkari Ny.…

5 jam ago

Rapat Paripurna DPRK Abdya Molor, Banyak Anggota Tak Hadir

Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) molor…

10 jam ago

Tiga Mahasiswa SKI FAH UIN Ar-Raniry Raih Juara Nasional di OSINAS 2025

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…

1 hari ago