Guru PPPK Abdya Dilantik, Bupati Safaruddin Minta Fokus Mengajar

Bupati Abdya, Dr Safaruddin saat mengambil sumpah jabatan fungsional guru PPPK di lingkungan Pemkab Abdya yang berlangsung di halaman Kantor Bupati setempat, Rabu (6/8/2025).

Analisaaceh.com, Blangpidie | Sebanyak 161 guru di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diambil sumpah dan menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan dalam jabatan fungsional guru Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi tahun 2023.

Pengambilan sumpah jabatan dan penyerahan SK tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Abdya, Dr Safaruddin yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Abdya, Rabu (6/8/2025).

Penyerahan SK itu berdasarkan SK Bupati Abdya Nomor 700 tahun 2025 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Guru PPPK di lingkungan Pemkab Abdya.

Bupati Abdya, Dr Safaruddin menyampaikan bahwa hari ini menjadi momentum istimewa bagi para guru yang telah menanti dalam waktu yang panjang dan penuh perjuangan. Ia menegaskan bahwa tugas sebagai guru PPPK merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan.

“Hari ini adalah hari istimewa. Saya melihat wajah-wajah Bapak Ibu yang penuh harapan dan perjuangan panjang. Tapi, hari ini ini perjuangan itu terbayar,” kata Safaruddin.

Bupati juga menegaskan agar para pegawai yang baru dilantik tidak lagi membawa perbedaan politik dalam tugas dan tanggung jawab sebagai abdi negara. Ia menekankan bahwa ASN, termasuk PPPK, wajib bersikap netral dan mengedepankan pelayanan kepada masyarakat tanpa tendensi politik.

“Mulai sekarang tinggalkan perbedaan politik. Tidak ada lagi 01, 02, atau 03. Sekarang hanya ada satu bupati untuk semua masyarakat kabupaten Abdya. Saya tidak ingin guru PPPK digunakan sebagai alat politik menjelang 2029,” tegas Safaruddin.

Bupati Safaruddin menekankan bahwa pengangkatan ini bukan sekadar administrasi birokrasi, melainkan juga bentuk pengabdian yang memiliki dampak besar terhadap masa depan sumber daya manusia (SDM) di Abdya. Ia mengingatkan bahwa status PPPK bukanlah jaminan abadi, melainkan awal dari tanggung jawab yang harus dijalankan secara profesional.

“Bapak Ibu hari ini adalah pionir di bidang pendidikan. Bekerjalah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan mulia yang membentuk generasi masa depan Abdya,” ucapnya.

Lebih lanjut, sebut Safaruddin, SK yang diterima hari ini bukan hanya bentuk pengakuan, melainkan juga amanah besar. Sebab, masa pengabdian yang panjang masih terbentang, dan para PPPK memiliki peluang yang sama untuk meniti karier di pemerintahan, baik sebagai guru maupun dalam jabatan struktural.

“Jabatan ini bisa jadi awal karier panjang hingga usia pensiun. Tapi juga bisa hilang bila tidak dijalankan dengan sungguh-sungguh,” imbuhnya.

Safaruddin mengungkapkan, pentingnya peran guru dalam membentuk SDM yang unggul. Ia mengajak para guru untuk mencintai pekerjaan dan menjalaninya dengan keikhlasan, mengingat pendidikan adalah fondasi utama pembangunan daerah.

“Kualitas pendidikan akan menentukan masa depan Abdya. Saya ingin tahun depan kita masuk 10 besar SDM terbaik di Aceh,” harapnya.

Selain itu, Bupati juga menyampaikan bahwa dirinya dan Wakil Bupati saat ini tengah menggalakkan gerakan salat berjamaah Zuhur dan Asar di lingkungan pemerintah bagi seluruh pegawai, termasuk guru. Ia meminta agar semua aktivitas dihentikan saat adzan berkumandang sebagai upaya menumbuhkan nilai keagamaan di dunia pendidikan.

“Kita ingin suasana pendidikan diisi dengan keberkahan. Jika ada masjid atau musala, segera ke sana saat adzan berkumandang. Ini bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari membentuk karakter siswa dan tenaga pendidik yang taat beragama,” ujarnya.

Safaruddin berharap kepada para ASN, termasuk guru PPPK turut memahami kondisi keuangan daerah dan tidak menjadikan jabatan sebagai alat politik menjelang Pilkada 2029.

“Saya tidak ingin SK yang saya tanda tangani hari ini dijadikan alat kampanye atau menjadi buzzer politik siapa pun. Tugas utama kita adalah melayani masyarakat dan membangun Abdya, bukan berpolitik praktis,” ungkap Safaruddin.

Dalam kesempatan itu, Bupati Safaruddin juga memaparkan sejumlah capaian dan berbagai program yang sedang serta akan dilaksanakan, mulai dari kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, revitalisasi sekolah, hingga pengadaan alat pertanian yang berasal dari kementerian pusat.

Ia berharap seluruh tenaga pendidik yang baru dilantik dapat mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pengurangan angka kemiskinan di Abdya.

“Tugas kita bersama adalah memperbaiki kualitas pendidikan dan menurunkan angka kemiskinan yang saat ini masih 15,43%. Saya sudah berikan PR kepada dinas terkait untuk mengejar target ini,” katanya.

“Saya ingin membuktikan bahwa kepemimpinan anak muda bisa membawa kemajuan. Abdya harus bangkit, baik dari sisi pendidikan, pertanian, maupun pengentasan kemiskinan,” pungkas Safaruddin

Komentar
Artikulli paraprakOmbudsman Desak Pemerintah Aceh Benahi Pembiayaan Pendidikan SMA/SMK
Artikulli tjetërTagana Abdya Diduga Pakai Dana Desa Rp116 Juta untuk Kegiatan Tak Berguna