Analisaaceh.com, Calang | Sejumlah ternak masyarakat di Gampong Babah Ie Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya dimangsa Harimau. Akibatnya masyarakat setempat resah terhadap berkeliaran Harimau di pemukiman warga.
Kejadian tersebut disampaikan oleh Keuchik Gampong Babah Ie Tgk Ali Basyah atas keresahan warganya, bahkan peristiwa itu bukan kali yang pertama melainkan sudah sering terjadi.
“Semalam ternak saya yang mati terdapat bekas cakaran dan bekas gigit binatang buas di tubuh sapi kami,” ccap Keuchik Gampong Babah Ie Tgk Ali Basyah pada Senin, (17/8/2020).
Lebih lanjut dijelaskan, harimau itu selain berkeliaran di pinggir hutan juga memasuki pemukiman warga Gampong Babah Ie sehingga masyarakat sudah mulai resah.
Kondisi itu sudah sangat memprihatinkankan sudah banyak ternak warga yang menjadi korban, pihaknya juga sangat kuatir kepada masyarakat yang beraktivitas di gunung Gampong itu.
“Sudah banyak ternak masyarakat yang menjadi korban yang lebih kuatir lagi jika harimau berkeliaran di Gampong kami membuat warga yang beraktivitas di gunung resah tidak bisa mencari rejeki,” jelas Ali Basyah.
Secara terpisah, LSM Kita Peduli Herman, S. Hut mengatakan, informasi adanya harimau yang berkeliaran di Gampong tersebut benar adanya dan pihaknya telah melakukan investigasi lapangan terhadap beberapa ternak warga yang menjadi korban.
Lebih lanjut herman menjelaskan, kondisi itu memang sering terjadi dan tidak separah yang terjadi sekarang, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak BKSDA untuk menindaklajuti hal tersebut untuk dilakukan pengusiran terhadap harimau itu.
“Saya sudah ke lapangan melihat kondisi yang terjadi sudah sangat meresahkan warga setempat, saya mengharap BKSDA untuk melakukan pengusiran supaya menjauh dari pemukiman warga,” ungkap Herman.
Sekjen LSM Kita Peduli itu mengimbau supaya masyarakat untuk sementara tidak beraktivitas di kebun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi. Selain itu juga mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar Harimau Sumatera dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa.
“Sebelum dilakukan tindakan oleh BKSD Aceh saya mengharap untuk tidak beraktifitas terlebih dahulu di kebun untuk menjaga kemungkinan terjadi dan tetap berkoordinasi dengan berbagai pihak supaya penanganan satwa liar lebih cepat,” pungkas Herman.