Categories: NEWS

Harimau Mangsa Ternak di Aceh Timur, Yakata: Habitat si Kucing Besar Mulai Terancam

Analisaaceh.com, Idi | Pasca diterkamnya ternak warga Gampong Payung Punti oleh Harimau Sumatera, Yayasan Konservasi Alam Timur Aceh (Yakata) menyebutkan bahwa habitat “si Kucing Besar” tersebut mulai terancam sehingga kerap turun ke wilayah pemukiman warga.

“Harimau Sumatera ini mulai terancam kehilangan habitat sebarannya seperti blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan hutan hujan pegunungan karena pembukaan lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan,” kata Direktur Yakata Zamzami, Jum’at (30/9/2022).

Baca Juga: Dua Terdakwa Kasus Kematian Harimau di Aceh Timur Divonis 16 Bulan Penjara

Zamzami menjelaskan bahwa konflik satwa yang dilindungi dengan warga selama ini memang sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Selain disebabkan terancam kehilangan habitat, hal itu juga dipicu karena banyaknya ternak yang dilepas bebas berkeliaran atau tanpa dikandangkan di wilayah pinggiran hutan sehingga memancing satwa tersebut turun ke pemukiman.

“Mereka bergerak berdasarkan satwa mangsanya. Namanya juga cari makan, jika ada ternak yang dilepas tentu akan menjadi sesuatu yang menggiurkan bagi mereka, ditambah lagi satwa mangsanya seperti babi hutan atau rusa kini populasinya juga kian berkurang di alam karena diburu,” jelas Zamzami.

Baca Juga: Harimau Mangsa Ternak Warga di Aceh Timur

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ternak milik warga Gampong Punti Payong, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur dimangsa Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatra) pada Rabu (28/9/2022).

Akibat kejadian itu, seekor induk sapi milik Khairul terluka di bagian paha sebelah kanan belakang dan dua anak ternak sapi hilang dilarikan harimau.

Sementara itu Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki laporan serta melakukan pengecekan di kawasan yang diduga kerap dimasuki harimau sumatera tersebut

“Ini baru informasi awal, jadi perlu kita cek dulu wilayahnya, apakah itu wilayah APL atau bukan. Kita memberikan sosialisasi, penjagaan bersama masyarakat. Kalau memang masih ada di sekitaran itu kita melakukan penghalauan terlebih dahulu dan ada tahapan-tahapan,” kata Agus saat dikonfirmasi analisaaceh.com pada Kamis (29/9).

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Chairul

Komentar

Recent Posts

Rumah Zakat dan Influencer Turki Bantu Korban Banjir Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gelombang solidaritas internasional terus mengalir untuk masyarakat Aceh pascabencana banjir dan…

2 hari ago

Pasokan Terbatas, Warga Jruek Balee Rela Antre Gas Sejak Tengah Malam

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Pasokan gas elpiji subsidi mulai kembali masuk ke sejumlah wilayah di…

2 hari ago

Distribusi Banjir Dipercepat, Wagub Aceh Siapkan Jalur Udara

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh bantuan bagi korban banjir…

2 hari ago

Pemerintah Aceh Surati UNDP dan UNICEF untuk Pemulihan Pascabencana

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menyurati United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations…

2 hari ago

Jembatan Bailey Teupin Mane Dibuka, Akses Bireuen–Bener Meriah Pulih

Analisaaceh.com, Bireun | Akses penghubung vital antara Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Bener Meriah kembali normal…

2 hari ago

77 Lembaga dan 1.960 Relawan Terlibat dalam Pemulihan Bencana Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh mencatat sebanyak 77 lembaga dengan total 1.960 relawan telah…

2 hari ago