IKABoga Aceh Beri “Resep” Cara Membuat Kue di Rutan Takengon

Ketua DPD Ikaboga Aceh Ismaniar didampingi pengurus Ikaboga Aceh Tengah memberikan arahan tentang resep masakan kepada Warga Binaan dan Pegawai Rutan Kelas II B Takengon (Foto/Karmiadi)

Analisaaceh.com, Takengon | Lembaga Ikaboga Aceh dan Ikaboga Aceh Tengah beri penyuluhan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Takengon serta Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatn (Pipas) dan Pegawai Rutan setempat.

Ketua Ikaboga Aceh Tengah Hj. Husna, A,Sp mengatakan, kegiatan demonstrasi masak memasak jajanan sehat itu diharapkan menjadi ilmu baru bagi pegawai Rutan dan WBP, sehingga setelah usai menjalani pembinaan dapat menjadi pelaku usaha.

“Resep yang kami ajarkan ini nantinya supaya dapat diteruskan untuk jajanan di Rutan Takengon, dirumah, bahkan bisa menjadi bisnis ketika Warga Binaan usai menjalani pembinaan,” kata Husna, Selasa (24/12/2019) di Aula Rutan Takengon.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikaboga Aceh Hj. Ismaniar, SE mengaku, kegiatan berbagi dengan warga binaan perempuan rutan Takengon sebagai wujud kepedulian sosial. Diharapkan resep yang telah disampaikan itu dapat bermanfaat bagi warga binaan Takengon, kelak diharapkan dapat berwirausaha setelah kembali ke kampung halaman.

“Resep yang kami sampaikan ini cukup sederhana namun terkesan sangat mahal, ketika resep ini diteruskan untuk berwirausaha saya yakin akan diminati masyarakat,” kata Ismaniar.

Lebih lanjut kata dia, kedepan Ikaboga Aceh dan Ikaboga Aceh Tengah akan menjadi Pembina Warga Binaan perempuan Rutan Takengon. Dalam waktu dekat Memorandum of Understanding (MoU) tersebut akan dilayangkan ke pihak Rutan.

“Nantinya tidak hanya diberi pembinaan tentang masak-memasak, namun kegiatan lain seperti menjahit, pelatihan tata boga, pelatihan Fardu Kifayah dan tata rias, pembinaan yang dilakukan sesuai skill dan hasilnya nanti direncanakan akan dipasarkan,” jelas Ismaniar.

Ia berharap, setelah MoU tersebut berjalan, perempuan yang ada di Rutan Takengon dapat lebih mandiri dengan kemampuan yang mereka miliki. Tujuan akhir kata dia, dapat membantu ekonomi keluarga.

“Yang utama yaitu, mereka (Warga Binaan Perempuan-red), setelah kembali ketengah-tengah masyarakat nanti dapat lebih percaya diri,” tutup Ismaniar.

Terpisah, anggota Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatn (Pipas) mengapresiasi langkah Ikaboga Aceh dan Ikaboga Aceh Tengah memberi penyuluhan tentang masak memasak di Rutan Takengon, selain mendapatkan ilmu bermanfaat, resep yang disampaikan dapat dibuat oleh Warga Binaan dan dapat dibuat dirumah untuk keluarga.

“Ini kegiatan perdana Ikaboga di Rutan Takengon, jika kegiatan ini terus digalakkan, pastinya sangat berdampak terhadap pengetahuan warga binaan, sehingga kelak setelah usai menjalani pembinaan dapat menjadi bisnis rumahan untuk menggenjot perekonomian keluarga,” terang Puspa Agustina Pegawai Rutan Kelas II B Takengon itu.

Jajanan sehat yang didemonstrasikan oleh Ikaboga Aceh dan Ikaboga Aceh Tengah di Rutan Takengon itu adalah Takoyaki makanan asal daerah Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 Cm dibuat dari adonan tepung terigu diisi potongn Gurita didalamnya. Dan makanan yang kedua adalah Cupcake Labu Kuning.

Komentar
Artikulli paraprakKader PBB di Aceh Kecam Tindakan Represif Komunis China terhadap Muslim Uyghur
Artikulli tjetërPolres Lhokseumawe Tangani 390 Kasus Kriminal Sepanjang Tahun 2019, Pencurian Mendominasi