Ini Kronologi Warga Gampong Silolo Aceh Selatan Rusak Kantor Keucik dan Berhentikan Perangkat Gegara Bantuan Covid-19

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Sejumlah warga di Gampong Silolo, Kecamatan Pasie Raja, Aceh Selatan merusak kantor Keuchik serta kisruh berujung pemukulan dan pemberhentian perangkat Gampong oleh warga pada Jum’at (15/5/2020) sore.

Peristiwa tersebut dipicu akibat tidak diterimanya data bantuan pemerintah untuk masyarakat terdampak Covid-19 di gampong setempat.

Sekdes Gampong Silolo, Yulizar saat dimintai keterangan oleh analisaaceh.com menerangkan bahwa, peristiwa itu berawal bantuan dana Covid-19 sebanyak Rp 600 ribu untuk warga. Berdasarkan data yang dikeluarkan TKSK yaitu sebanyak 101 KK yang menerima di Gampong Silolo.

“Namun data yang dikeluarkan oleh Pemkab untuk bantuan Covid-19 banyak yang double dengan BST, jadi ada masyarakat yang mendapat dua sembako,” ujarnya.

Kemudian, kata Yulizar, timbul pertanyaan dari masyarakat mengapa terjadi demikian. Oleh pihaknya menjawab bahwa data tersebut merupakan hasil yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Tak hanya itu, yang menjadi kecurigaan timbul di masyarakat, di saat bantuan tersebut sampai sebanyak 127 paket. Padahal yang mereka ketahui sebagaimana data awal hanya sebanyak 101.

“Di sini kan terjadi penambahan sebanyak 26 paket. Maka ini yang menjadi kecurigaan masyarakat, apakah ada permainan atau digelapkan oleh Keuchik dengan perangkat desa atau ada kongkalikong Keuchik dengan TKSK,” imbuhnya.

Terkait hal tersebut, Yulizar mengakui tidak mengetahui hal itu terjadi. Sebab, kata Yuli, dalam pendataan memiliki tim dan operator yang mendata di lapangan.

Baca Juga : Tak Terima Data Penerima Bantuan Covid-19, Masyarakat Silolo Aceh Selatan Rusak Kantor Keuchik

Kemudian, sambung Yulizar, masyarakat membuat rapat kecil terkait bantuan itu. Kemudian pada Jum’at (15/5) pagi, Tuha Peut mengumumkan bahwasanya bagi yang tidak menerima bantuan Covid-19 agar mendatangi kantor Camat dengan membawa data lengkap.

“Itu diumumkan oleh Tuha Peut bagi yang tidak dapat bantuan, baik bantuan Covid-19, PKH dan lain sebagainya agar membawa KTP beserta KK ke kantor Camat,” terangnya.

Kemudian masyarakat mendatangi Kantor Camat setempat sesuai arahan Tuha Peut, di saat yang sama, di kantor Camat tersebut sempat terjadi pemukulan oleh masyarakat.

“Yang dipukul itu wakil Tuha Peut,” beber Yulizar.

Masalah tersebut berlanjut pada perusakan kantor Keuchik beserta fasilitas desa lainnya di dalam Kantor. Hampir seluruh isi kantor dihancurkan oleh warga.

“Semuanya dihancurkan, hanya dokumen yang tidak diganggu oleh masyarakat, dan itu dapat diamankan,” kata Yulizar.

Di saat yang bersamaan, Keuchik, Camat serta petugas dari Kepolisian Polres Aceh Selatan tiba di kantor tersebut.

“Anggota Polres tiba ke situ karena mengantarkan Keuchik, karena kondisi masyarakat yang tidak aman, Keuchik tidak dapat keluar dari mobil. Kemudian yang keluar anggota Polres untuk menenangkan masyarakat,” jelas Yulizar.

Setelah ditenangkan, masyarakat meminta seluruh perangkat Gampong Silolo berhenti dari jabatannya di waktu yang sama.

“Oleh Camat meminta waktu atas permintaan itu untuk diajukan ke atasannya sebagai permintaan masyarakat, dan kami tidak lagi bekerja sementara waktu dan saat ini terjadi kekosongan perangkat gampong,” tandas Yuli selaku Sekdes Gampong Silolo.

Sementara itu Kapolsek Pasie Raja Iptu Adrianus. T, SE saat dikonfirmasi analisaaceh.com membenarkan peristiwa tersebut. Adrianus menyebutkan bahwa kejadian itu dipicu karena sebagian masyarakat tidak menerima data penerima bantuan Covid-19, sehingga masyarakat merusak kantor Keuchik setempat.

“Ini karena warga tidak menerima data penerima bantuan. Maka warga merusak fasilitas kantor,” ujarnya.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakTak Terima Data Penerima Bantuan Covid-19, Masyarakat Silolo Aceh Selatan Rusak Kantor Keuchik
Artikulli tjetërSudah Disosialisasi, Masyarakat Banda Aceh Masih Ada yang Tidak Menggunakan Masker