Categories: NASIONAL

Ini Perbedaan Social Distancing dan Physical Distancing Untuk Cegah Covid-19

Analisaaceh.com | Dalam upaya pencegahan penularan coronavirus Disease 19 (Covid-19), World Health Organization (WHO) mengimbau masyarakat dunia agar menerapkan social distancing agar tidak terapapar covid-19 tersebut.

Social distancing sendiri merupakan sikap untuk menjauhi kerumunan orang, untuk mencegah penyebaran virus corona. Imbauan tersebut juga tak terkecuali bagi Indonesia yang saat ini juga telah menelan korban jiwa yang terus meningkat.

Namun imabauan tersebut dirubah menjadi physical distancing oleh WHO, begitu juga Indonesia yang menginstruksikan masyarakat untuk physical distancing agar terhindar dari covid-19.

Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia yang paling cocok dalam mengatasi penyebaran covid-19 dengan physical distancing.

“Di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing. Menjaga jarak aman, itu yang paling penting,” ujar Jokowi yang disiarkan lewat YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/3/2020).

Physical distancing merupakan sikap menjaga jarak fisik antar manusia. Artinya, tidak hanya menghindari kerumunan orang banyak, tetapi juga menjaga agar tidak berdekatan.

Adapun perbedaan yang mendasar dari sosial distancing dan physical distancing adalah sikap diri dalam keramaian serta tidak bersentuhan secara disik sengan orang lain.

Dilansir dari Global News bahwa social distancing awalnya sering digunakan oleh para ahli sebagai sebutan upaya menjaga jarak dengan orang lain. Namun WHO mengubah istilah tersebut dengan physical distancing sehingga tidak menimbulkan kerancuan di antara masyarakat.

“Awalnya kita menggunakan istilah social distancing, namun sebagian orang tidak terlalu paham maknanya, dan mereka khawatir itu justru menyebabkan isolasi sosial. Maka sebaiknya yang kita gunakan adalah physical distancing, karena memang secara fisik harus berjarak. Sedangkan kita tetap bisa bersosialisasi tapi secara virtual,” kata Dr. Jeff Kwong, seorang dokter Spesialis Penyakit Menular dari Department of Family and Community Medicine, University of Toronto, Kanada.

Oleh karena itu dalam mengantisipasi penyebaran covid-19, WHO menyarankan agar setiap orang dapat menjaga jarak dengan orang lain atau tidak kontak fisik, atau lebih amannya berjarak 1-2 meter. selain itu juga tetap menghindari tempat keramaian seperti olahraga, konser dan pertemuan besar lainnya.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Pra Pora 2025 Digelar di Abdya Mulai 24 Juni

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) resmi ditetapkan sebagai salah satu tuan rumah…

5 jam ago

Milad Aisyiyah ke-108, Ketua DPRK Abdya Ajak Jaga Generasi

Analisaaceh.com, Blangpidie | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), Roni Guswandi…

6 jam ago

Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat Resmi Hadir di RSUDZA Banda Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh resmi meluncurkan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (Zona…

6 jam ago

Mobil Terbakar di SPBU Bakongan Aceh Selatan

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satu unit mobil jenis Mitsubishi Colt T120 SS hangus terbakar di Stasiun…

12 jam ago

Aceh Tegaskan Kepemilikan atas Empat Pulau, Tunjukkan Bukti Hukum dan Historis

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), menggelar rapat khusus bersama anggota FORBES…

1 hari ago

Pencurian Sawit Marak di Abdya, Petani Babahrot Resah Setiap Hari Kehilangan TBS

Analisaaceh.com, Blangpidie | Para petani kelapa sawit di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya),…

1 hari ago