Upaya Dinkes Pidie Bersama Puskesmas Kecamatan Grong-Grong Dalam Peningkatan Capaian Imunisasi

Proses imunisasi. Foto : Dinkes Pidie.

Analisaaceh.com, Sigli | Imunisasi anak sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang yang sehat dan mencegah penyakit berbahaya. Dengan imunisasi, tubuh anak diperkuat melalui perlindungan dari berbagai penyakit seperti campak, polio, difteri, dan hepatitis B.

Manfaat imunisasi anak akan menjadi penting pada kehidupan dimasa yang akan datang. Ketika cakupan imunisasi meningkat, kekebalan kelompok terbentuk di masyarakat, melindungi mereka yang belum atau tidak bisa diimunisasi, seperti bayi baru lahir atau orang dengan kondisi medis tertentu.

Selain melindungi kesehatan, imunisasi juga berdampak positif pada kesejahteraan keluarga secara ekonomi. Dengan mencegah penyakit serius, Anda dapat menghindari biaya pengobatan yang tinggi dan mengurangi ketidakhadiran anak di sekolah, yang berpotensi mengganggu pendidikan mereka. Selain itu, orang tua dapat mengurangi risiko kehilangan waktu bekerja karena harus merawat anak yang sakit.

Melalui imunisasi, Anda memberikan investasi jangka panjang untuk masa depan anak yang sehat, serta menjaga stabilitas dan produktivitas masyarakat secara keseluruhan. Jangan tunda, segera pastikan anak-anak Anda mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang direkomendasikan.

Cakupan Imunisasi Rutin di Kecamatan Grong-Grong Kabupaten Pidie

Dinas Kesehatan Pidie melaporkan bahwa capaian imunisasi di Kecamatan Grong-Grong masih sangat rendah. Pada triwulan II tahun 2024, tidak ada anak yang menerima Imunisasi Dasar Lengkap (IDL), DPT-HB-HIB, maupun vaksin MR2.

Situasi tersebut menunjukkan perlunya perhatian dan intervensi lebih lanjut dari pihak terkait untuk meningkatkan cakupan imunisasi di wilayah tersebut, guna mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Namun, terdapat beberapa kemajuan, yaitu untuk imunisasi PCV 1, sebanyak 7 anak (6,93%) telah menerima imunisasi, dan untuk RV 1, tercatat 5 anak (4,95%) yang berpartisipasi dalam program tersebut.

Upaya Kolaboratif Pemerintah Melalui Dinkes Pidie dan Masyarakat

Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie menerapkan berbagai strategi guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi, serta mendorong partisipasi yang lebih luas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah kampanye melalui media massa, radio, baliho, dan spanduk.

“Kami menggunakan media ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr. Dwi Wijaya, saat wawancara dengan media analisaaceh.com pada Rabu 18 September 2024 lalu.

Radio komunitas atau siaran lokal juga digunakan sebagai alat efektif untuk menjangkau masyarakat di pedesaan atau wilayah terpencil. Informasi terkait jadwal, lokasi, dan manfaat imunisasi disampaikan melalui saluran ini.

Selain itu kata dr. Dwi, baliho dengan desain menarik dan pesan singkat ditempatkan di lokasi strategis seperti pasar, pusat kesehatan, dan jalan utama. Spanduk juga dipasang di klinik, sekolah, dan fasilitas kesehatan lainnya untuk mempromosikan kampanye imunisasi massal atau program vaksinasi gratis.

Selain kampanye media, program imunisasi kejar juga diluncurkan untuk mengatasi keterlambatan atau ketiadaan imunisasi pada anak-anak. Program ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari penyakit menular seperti campak, difteri, polio, dan hepatitis B.

Program ini juga bertujuan untuk mencapai pemerataan imunisasi di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil dengan akses kesehatan yang terbatas. Hal ini memungkinkan pemerintah dan organisasi kesehatan menjangkau daerah yang sulit diakses, sehingga kesenjangan cakupan imunisasi dapat diminimalisir.

Imunisasi kejar semakin penting ketika terjadi peningkatan kasus penyakit menular. Anak-anak yang belum diimunisasi memiliki risiko lebih tinggi terpapar penyakit, dan imunisasi kejar menjadi solusi untuk meningkatkan kekebalan kelompok (herd immunity).

Dalam pelaksanaannya, Dinas Kesehatan Pidie menerapkan dua pendekatan utama. Pertama, imunisasi dilakukan tanpa perlu mengulang dari awal. Jika seorang anak telah menerima beberapa dosis vaksin, hanya dosis yang belum diterima yang akan diberikan.

Pendekatan kedua adalah program suntikan ganda, di mana anak-anak dapat menerima dua vaksin dalam satu kunjungan, misalnya vaksin campak dan rubella. Cara ini mengurangi jumlah kunjungan yang diperlukan dan memastikan anak terlindungi dari berbagai penyakit dengan lebih cepat.

Kerjasama antara puskesmas, rumah sakit, dan sekolah sangat penting untuk memastikan seluruh anak yang teridentifikasi mendapatkan imunisasi kejar. Edukasi kepada orang tua juga terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya imunisasi tepat waktu.

Keberhasilan program imunisasi kejar sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, petugas kesehatan, sekolah, dan keluarga. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan imunisasi kejar dapat membantu mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.

Kolaborasi yang kuat dan komitmen yang teguh akan mendukung tercapainya tujuan kesehatan masyarakat yang lebih baik, serta meningkatkan perlindungan kesehatan anak-anak di wilayah tersebut. (Adv)

Komentar
Artikulli paraprakUpaya dan Peran Bidan Desa Kunci Keberhasilan Imunisasi di Indra Jaya, Pidie