Categories: NEWS

Jalan Berkubang Lumpur, Warga Aceh Timur Gotong Jenazah Sejauh 15 KM

Analisaaceh.com, Aceh Timur | Akibat jalan rusak dan berlumpur, warga Desa Alur Kaul Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, terpaksa menggotong jenazah warga setempat sejauh lebih kurang 15 kilometer.

Jenazah atas nama Intan Nuraini (37) tersebut sebelumnya meninggal dunia pada Rabu (7/11/2022) sekitar pukul 03.00 WIB, akibat sakit yang dideritanya sejak seminggu yang lalu tanpa penanganan medis dikarenakan tidak adanya tenaga kesehatan di desa tersebut.

Almarhumah rencananya hendak dibawa pulang untuk dikebumikan di Kota Bijai, Sumatera Utara.

Baca Juga: Kelelahan Melewati Jalan Berlumpur di Aceh Timur, Seorang Karyawan PTPN I Meninggal Dunia

Jenazah terpaksa digotong oleh masyarakat setempat dikarenakan kondisi jalan yang hancur dan berlumpur serta tidak dapat dilewati oleh ambulance.

“Almarhumah kami gotong dengan kondisi jatuh bangun melewati medan berlumpur dengan jarak sekitar 30 kilometer dari Desa Alur Kaul ke Desa Damar Siput,” kata Latif, yang merupakan paman almarhumah, kepada Analisaaceh.com, Kamis (8/11).

Baca Juga: Proyek Pengaspalan Jalan Alue Gadeng – Alue Punti Aceh Timur Tak Kunjung Dikerjakan

Latif menjelaskan, bahwa jenazah digotong dengan menggunakan sebilah bambu yang dimasukkan ke dalam kain sarung dan hal itu memang sudah biasa dilakukan masyarakat di wilayah setempat.

“Sudah berpuluh-puluh tahun kami seperti ini karena kondisi jalan yang tidak dapat dilalui ambulance, jika ada warga yang sakit dan mau dibawa ke rumah sakit pasti ditandu ataupun digotong dengan cara seperti ini,” ujarnya.

Baca Juga: 77 Tahun Indonesia Merdeka: Buket Seulemak Masih Berkubang Lumpur

Dirinya juga menyampaikan kepada para pemerintah, agar dapat melihat dan perduli terhadap penderitaan masyarakat Aceh Timur di wilayah Kecamatan Rantau Selamat dan sekitarnya.

“Inilah penderitaan kami masyarakat Aceh Timur di Alur Koel. Kepada pemerintah, tolong lihatlah keadaan kami, jangan hanya waktu kampanye saja kalian sibuk, kami membawa mayat harus seperti ini, apakah kalian tidak menganggap kami ini manusia,” ungkapnya.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Chairul

Komentar

Recent Posts

Dua Nelayan Abdya Selamat Setelah 6 Hari Terombang-ambing di Laut Aceh Singkil

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dua nelayan warga asal Gampong Pulau Kayu Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat…

2 hari ago

PBA dan MPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Berhasil Kantongi Akreditasi Unggul dan Baik Sekali

Analisaaceh.com, Meulaboh | Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh meraih capaian baru dalam…

2 hari ago

Mualem Tetapkan Pedoman Reparasi Korban Konflik Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh resmi menetapkan Pedoman Pelaksanaan Reparasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM…

2 hari ago

Aceh Fokus Tertibkan Tambang Ilegal di Tiga Kabupaten

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menetapkan tiga kabupaten, yakni Aceh Barat, Nagan Raya, dan…

3 hari ago

Perempuan Paralegal Aceh Desak Redefinisi Tambang Rakyat

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sejumlah perempuan paralegal dari berbagai wilayah di Aceh yang tergabung dalam…

4 hari ago

Perjalanan Prof Juwaini, Anak Nelayan Jadi Guru Besar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam prosesi penyerahan Keputusan Menteri Agama (KMA) bagi Guru Besar rumpun…

4 hari ago