Jalan Rusak Hambat Wisatawan Kunjungi Objek Wisata Pantai Bali Abdya, Warga Minta Perbaikan

Kondisi jalan menuju objek wisata Pantai Bali di Gampong Ladang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang rusak. Foto:Ahlul Zikri/Analisaaceh.com

Analisaaceh.com, Blangpidie | Akses jalan menuju objek wisata Pantai Bali di Gampong Ladang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami kerusakan parah selama lebih dari 15 tahun. Namun, hingga kini pemerintah belum menunjukkan upaya nyata dalam memperbaiki akses sepanjang 300 meter tersebut, yang berimbas langsung terhadap sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat setempat

Pantai Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Abdya, terutama saat akhir pekan. Namun, kondisi jalan yang dibangun sejak tahun 2004 tersebut kini telah rusak dan penuh lubang membuat wisatawan enggan berkunjung. Akibatnya, geliat ekonomi warga yang menggantungkan hidup dari sektor wisata turut terdampak.

Keuchik Gampong Ladang Kecamatan Susoh, Kairizal mengungkapkan bahwa pihaknya telah berulang kali mengusulkan perbaikan jalan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), namun tak kunjung mendapat realisasi.

“Selama saya menjabat Keuchik, setiap tahun kami usulkan dalam Musrenbang. Namun, sampai sekarang belum ada tindakan nyata, bahkan yang terjadi hanya pengukuran dan selalu berdalih anggaran tidak tersedia sehingga tidak bisa dilakukan perbaikan,” kata Kairizal saat ditemui Analisaaceh.com, Sabtu (21/6/2025).

Menurutnya, kondisi ini tidak hanya berdampak pada pada sektor pariwisata, tetapi juga mempengaruhi penghasilan masyarakat yang membuka usaha di kawasan wisata tersebut. Penurunan jumlah kunjungan secara langsung berdampak pada tingkat penjualan dan pendapatan warga.

“Kalau jalan rusak, orang jadi enggan datang. Padahal pengunjung bukan hanya dari Abdya, tapi juga dari wilayah pantai barat selatan Aceh,” ujarnya.

Lebih lanjut, sebut Kairizal, Pantai Bali biasanya ramai dikunjungi pada Sabtu dan Minggu. Namun, rusaknya akses jalan yang tak kunjung diperbaiki menurunkan minat wisatawan dan menjadi hambatan besar bagi pengembangan pariwisata Abdya.

“Namun kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki telah menurunkan minat wisatawan untuk mengunjungi wisata Pantai Bali, sehingga berdampak pada promosi dan pengembangan pariwisata di Abdya,” terang Kairizal.

Tak hanya itu, Kairizal menyoroti kondisi jalan di kawasan tambak warga yang hingga kini masih berupa tanah dan kerikil. Jalan sepanjang 400 meter itu sangat penting untuk aktivitas pertambakan masyarakat di Gampong Ladang. Sebab, jalan itu sering digunakan untuk mengangkut hasil panen dan material.

“Jalan tambak ini jalur penting yang difungsikan sebagai jalur alternatif yang kerap dilalui kendaraan pengangkut hasil udang, pakan dan material tambak melewati jalan ini. Namun, jika dibiarkan rusak, produktivitas warga jelas terganggu,” terangnya.

Menurutnya, jalan tersebut merupakan jalur vital yang mendukung distribusi hasil tambak petani, yang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat.

“Oleh karena itu, pengaspalan bukan hanya soal kenyamanan dan kelancaran transportasi, akan tetapi juga berpengaruh langsung terhadap produktivitas dan perekonomian warga,” ucap Kairizal.

Kairizal berharap pemerintahan Bupati Safaruddin serta Wakil Bupati Zaman Akli dapat memberikan perhatian serius terhadap keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan tersebut. Ia menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur dasar sebagai langkah nyata meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami sangat berharap di masa pemerintahan Pak Safaruddin dan Pak Zaman Akli, jalan ini bisa segera diperbaiki. Sebab, jalan ini sangat penting, baik untuk wisata maupun pertanian. Semoga segera ada tindakan nyata demi kepentingan masyarakat dan kemajuan Abdya,” ungkap Kairizal.

Komentar
Artikulli paraprakLantik Pengurus IOF Aceh 2025–2029, Pemerintah Dorong Sinergi Off-Road untuk Wisata dan Kemanusiaan
Artikulli tjetërPenjual Gadis asal Aceh Besar Ditangkap Polisi di Pekanbaru