Analisaaceh.com, Blangpidie | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) Roni Guswandi mendesak Pj Bupati Sunawardi untuk segera memproses pencairan Alokasi Dana Gampong (ADG) tahap II dan II di 152 Gampong dalam kabupaten setempat.
“Kita meminta Pj Bupati supaya segera mencari solusi agar proses pencairan ADG reguler tahap II sebesar 40 persen dan III sebesar 20 persen bisa segera diselesaikan,” kata Roni Guswandi yang akrab disapa Abi Roni, Senin (9/12/2024).
Menurut Abi Roni, aksi demontrasi seluruh aparatur desa Abdya ke kantor Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) yang disambut langsung oleh Pj Bupati Abdya, tidak bisa dilihat dari sisi hal biasa. Sebab, jika ini terus dibiarkan maka pelayanan terhadap masyarakat ditingkat desa akan terhambat.
Yang ditakutkan lagi, sebutnya, apabila lumpuhnya pelayanan publik tingkat desa tentu ini akan menjadi tanggungjawab besar Pj Bupati Sunawardi sehingga sudah seharusnya permasalahan ini secepatnya harus dicari jalan keluar.
“Tadi kita juga mendapat kabar bahwa seluruh kepala desa sudah mengembalikan stempel desa ke Pak Pj, tentu permasalahan ini jangan dianggap remeh dan sampai berlarut – larut. Maka dari itu, sebelum pelayanan kepada masyarakat desa terhambat kita berharap Pj Bupati untuk segera mencari solusi dan menyelesaikan pencairan ADG desa,” terangnya.
Abi juga mengaku, sebelum terjadi aksi demontrasi pada hari ini, para perwakilan keuchik juga sudah mendatangi kantor BKD untuk berjumpa kepala kantor BKD Abdya, Fakhruddin dengan tujuan supaya segera menyelesaikan permasalah ADG desa.
“Setelah tidak menemukan solusi bersama dengan kepala BKD, kemudian para perwakilan keuchik berjumpa dengan saya di ruangan ketua DPRK guna mencari solusi bagaimana mencari jalan keluar terkait permasalahan ADG,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Abi Roni, setelah duduk dengan perwakilan para keuchik, dirinya langsung menjumpai Pj Bupati untuk meminta waktu beraudiensi dengan para keuchik supaya permasalahan ADG tahap II dan III segera selesai.
Namun, tambahnya, audiensi antara Pj Bupati Abdya dengan perwakilan keuchik tak pernah terwujud sehingga akhirnya para aparatur desa menggelar aksi demontrasi karena kejelasan pencairan ADG tak kunjung selesai.
“Karena kalau misalnya ADG tahap II dan III tidak segera cair, ini akan sangat merugikan masyarakat desa, karena selain berbicara Siltap aparatur, ADG ini juga ada kegiatan – kegiatan desa yang harus segera dibayar sehingga kalau ADG tidak cair bagaimana desa menyelesaikan semua kegiatan belanja desa, apalagi ini sudah memasuki bulan akhir tahun,” pungkas Abi Roni.