Malik Mahmud Berikan Anugrah Wali Nanggroe Kepada Pemenang Lomba Debat Kebangsaan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al-Haytar berikan penghargaan “Anugerah Wali Nanggroe” kepada para pemenang Lomba Debat Kebangsaan. Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Wali Nanggroe pada Sabtu (23/11/2019) di Kompleks Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar.

Mereka yang menerima penghargaan Anugerah Wali Nanggroe ini merupakan para pemenang Lomba Debat Kebangsaan, dalam rangka Unsyiah Fair ke 14 Tahun 2019 yang digelar beberapa waktu lalu, dengan tema ” Eskalasi Juang Aneuk Nanggroe”.

Untuk kategori sekolah menengah, pemenang lomba yang mendapat Anugerah Wali Nanggroe adalah regu dari SMA 3 Banda Aceh terdiri dari Arif Rahman Risqullah, Nazira Al-Maqfirah, dan Rahmat Farhan.

Sedangkan kategori mahasiswa, pemenang lomba adalah regu dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh terdiri dari Muhammad Iqbal, Sinta Putri, dan Mahlil Ridwan.

Kepada penerima anugerah dan perwakilan BEM Unsyiah yang hadir, Wali Nanggroe berpesan agar para mahasiswa giat melakukan kajian hukum, seperti menggali lebih jauh prinsip hukum syariah yang dapat diterapkan di Aceh melalui Qanun.

“Salah satunya, Aceh baru saja mengesahkan Qanun Perlindungan Satwa yang memberi sanksi hukum cambuk kepada pelanggar Qanun tersebut,” kata Wali Nanggroe.

Wali Nanggroe juga mengatakan bawah, hukum syariah menerapkan prinsip transparansi yang berkepastian hukum. Syariah bukan sebatas urusan busana, tetapi lebih luas dari itu.

“Termasuk pemenuhan basic needs, kegiatan perbankan, ekonomi global, bisnis, investasi, teknologi, planning and environment, trading and investmen, government and international relationship. Karena Islam adalah rahmatan lil’alamin, harus diterapkan secara kaffah,” jelas Malik Mahmud.

Acara pemberian Anugerah Wali Nanggroe tersebut turut hadir perwakilan dari BEM Unsyiah, yaitu Rifqi Ubai Sulthan selaku Ketua Panitia Unsyiah Fair 14 sekaligus Wakil Ketua BEM Unsyiah 2019, Sumardi sebagai Sekjend BEM Unsyiah, Habib Mustofa, Mulya Nisa, Nova Merida, Mizan Saddaq dan Sabrina Miranda.

Komentar
Artikulli paraprakTim Percepatan Penyelesaian Sengketa PT. EMM Tunda Pertemuan ke Beutoeng Ateuh Banggalang
Artikulli tjetërSoal Pemekaran ASJA, Alja Yusnadi: Kita Ikuti Kehendak Rakyat