Foto: Kemlu RI
Analisaaceh.com | Menlu RI, Retno Marsudi menegaskan bahwa Diplomasi Kedaulatan sebagai salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia, pernyataan ini disampaikan pada acara Apresiasi Tim Teknis Penanganan Penetapan Batas Maritim Indonesia Periode 2015-2019, Kamis (27/08/2020) di Jakarta.
Dalam sambutannya Menlu RI menyampaikan dua poin penting terkait upaya Pemerintah Indonesia dalam menuntaskan penetapan batas maritim, yaitu: Perundingan wajib mengedepankan cara-cara damai sebagai wujud komitmen Indonesia; Perundingan wajib mengedepankan norma dan prinsip hukum internasional, khususnya Konvensi PBB Tahun 1982 tentang Hukum Laut.
Diyakini, kepastian batas wilayah maritim akan mempercepat perwujudan tata kehidupan negara bertetangga yang baik dan damai, memberikan dasar dan kepastian hukum bagi pelaksanaan penegakan kedaulatan dan hukum, dan membuka peluang percepatan pembangunan nasional untuk kesejahteraan bagi semua.
“Perundingan penetapan batas maritim sendiri merupakan persoalan yang sangat kompleks karena melibatkan aspek kedaulatan, hak berdaulat, politik, ekonomi, yuridis serta teknis. Perundingan merupakan suatu hal dilaksanakan dengan kehati-hatian, ketelitian dan pertimbangan mendalam karena berhubungan langsung dengan kedaulatan dan hak berdaulat yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Indonesia,” katanya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Teknis Penanganan Penetapan Batas Maritim Indonesia periode 2015-2019 senantiasa memperhatikan aspek-aspek tersebut dan telah telah meraih capaian-capaian bagi kemajuan perundingan perbatasan, antara lain:
Atas capaian tersebut, Menlu RI mewakili pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi kepada anggota tim teknis yang telah mengawal jalannya perjanjian perbatasan maritim dan menyerahkan secara langsung piagam penghargaan kepada tiga orang pejabat yang mewakili anggota Tim Teknis, yaitu: Dr. Ir. Ade Komara Mulyana (Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponimi, Badan Informasi Geospasial); Laksamana Pertama TNI (Purn) Bambang Supriyadi (Direktur Wilayah Pertahanan masa jabatan 2018-2019, Kementerian Pertahanan); dan Kolonel Laut (E) Dr. Yanuar Handwiono (Direktur Pengamanan Kerja Sama dan Perbatasan, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI-AL).
Turut hadir dalam acara Direktur Hukum dan Perjanjian Kewilayahan Kementerian Luar Negeri Bebeb A.K.N. Djundjunan, dalam kapasitasnya sebagai ketua tim teknis.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh mengimbau seluruh lembaga penyiaran televisi, baik lokal…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Seorang ayah berinisial JK (50) warga Gampong Alue Baroe, Kecamatan Meukek Kabupaten…
Analisaaceh.com, Sigli | Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Pidie berhasil mengungkap kasus pencurian yang terjadi di…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Aceh Selatan melalui Unit IV Perlindungan Perempuan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Badan Kerja Sama Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) se-Indonesia mendesak pemerintah menetapkan banjir…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Lembaga Kajian Sosial dan Politik (KISSPOL) Aceh menilai kondisi sosial, ekonomi,…
Komentar