ANALISAACEH.COM, BANDA ACEH | Salah satu pemuda Aceh Selatan, Razikin pertanyakan sikap Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan yang tidak memperoleh dana bantuan pendanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang berjumlah milyaran rupiah.
Dana usulan tersebut sebelumnya sudah disosialisasikan pada Oktober 2019 lalu kepada Kabupaten/Kota melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk tahun 2020.
“Ini kenapa Aceh Selatan tak dapat?, apakah BPBD tidak mengusulkan?, atau memang tidak membutuhkan sama sekali,” ujar Razikin kepada Analisaaceh.com (12/12) di Banda Aceh.
Saat ini, dana itu dikeluarkan kepada empat Kabupaten yang mengusulkan, yakni Aceh Barat Daya (Abdya) sebesar Rp.27,8 milyar, Aceh Singkil sebesar Rp.11,9 milyar, Aceh Besar sebesar Rp.13,7 milyar, dan Kota Subulussalam sebesar Rp.16,9 milyar.
Menurutnya, Pemkab Aceh Selatan tidak serius dalam membangun, sebab tidak memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada. Padahal semua tahu bahwa Aceh Selatan butuh dana rehabilitasi itu.
“Ini anggaran milyaran, seharusnya bisa dimanfaatkan untuk rehabilitasi di berbagai sektor akibat bencana yang terjadi,” jelasnya.
Oleh karena itu ia meminta Plt Bupati Aceh Selatan untuk mengevaluasi kinerja dinas terkait, agar pembangunan Aceh Selatan dapat maksimal.
“Ini harus dievaluasi, ada apa sebenarnya, agar hal-hal seperti ini tak terulang lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kalak BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma, S.STP saat dikonfimasi Analisaaceh.com (12/12) mengatakan, tidak dapatnya bantuan dana rehabilitasi untuk Aceh Selatan itu dikarenakan terkendala laporan program sebelumnya.
“Bukan kita tidak usulkan, tapi program-program sebelumnya belum selesai laporannya. Jadi sudah konsekuensinya kalau laporan belum siap, bantuan itu tidak dapat,” jelasnya.
