Analisaaceh.com, Aceh Besar | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa membutuhkan beberapa hal untuk meningkatkan produksi padi di masa mendatang.
Hal ini disampaikan saat pada sesi tanya jawab pada acara Panen Raya yang dipusatkan di Jantho, Aceh Besar Serentak dengan 14 Provinsi, yang diikuti Presiden Prabowo Subiyanto via konferensi video, Senin (7/4/2024).
“Terima kasih Gubernur, terima kasih Mualem. Jenggot anda tambah lebat saya lihat. Saya masih hutang sama Mualem, saya harus ke Aceh. Saya harus ke semua provinsi. Ini hutang saya. Saya mohon maaf karena belum sampai,” ujar.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan, bahwa tanpa pangan tidak ada negara, tanpa pangan tidak ada NKRI. Karena itu, Presiden mengapresiasi kerja keras para petani.
“Saya menyampaikan penghargaan kepada para petani, saudara semua adalah tulang punggung bangsa dan negara. Orang-orang di kota-kota sana banyak yang tidak tahu bagaimana perjuangan saudara menyediakan bahan pangan,” ucap Presiden.
“Kesulitan saudara-saudara petani adalah kesulitan kita semua. Karena itu, jika ada masalah atau kendala harus segera disampaikan agar kita cari jalan keluar bersama,” imbuh Prabowo.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf mengatakan bahwa untuk meningkatkan produksi gabah, Aceh membutuhkan saluran irigasi, penambahan pupuk, traktor dan alat potong padi.
“Pak Presiden, saat ini di Aceh masih ada lahan sawah tadah hujan karena ketiadaan irigasi. Di Aceh Utara saja, setidaknya ada 9 kecamatan yang belum dialiri irigasi,” kata Gubernur.
Usai Panen Raya, Gubernur menjelaskan kepada awak media, bahwa Pemerintah Aceh membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat untuk menncapai target sebagai Lumbung Padi Nasional.
“Untuk mencapai target Aceh sebagai lumbung padi Nasional, maka kita membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat. Tadi, saya sudah menyampaikan langsung kepada Presiden,” ungkap Gubernur.
Mualem menjelaskan, untuk tahun 2014, produksi gabah Aceh mencapai sebesar 1,4 juta ton, sehingga menempatkan Aceh di peringkat 8 Lumbung Pangan Nasional. Dengan berbagai program yang telah dirumuskan, di 2025 ini Aceh menargetkan produksi gabah sebesar 1,6 juta ton.