Niat Puasa Arafah Jelang Idul Adha, Berikut Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan

Puasa Arafah merupakan puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa pada Dzulhijjah ini merupakan salah satu amalan yang memiliki banyak keutamaan.

Pelaksanaan waktu puasa Arafah adalah tanggal 9 Dzulhijjah yaitu bertepatan dengan waktu pelaksanaan wukuf jamaah haji.

Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fiqih Empat Madzhab mengatakan, di antara puasa yang dianjurkan adalah puasa hari Arafah, yaitu berpuasa pada tanggal sembilan Dzulhijjah.

Melaksanakan puasa ini hukumnya sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan, namun ini dikhususkan bagi yang tidak menjalankan ibadah haji.

Hal ini sebagaimana pendapat Wahbah Az Zuhaili dalam kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu, bahwa orang yang sedang menunaikan haji, tidak disunnahkan berpuasa hari Arafah. Bahkan disunnahkan untuk tidak berpuasa meskipun ia kuat agar tersedia kekuatan untuk berdoa dan juga mengikuti sunnah. Sedangkan menurut mazhab Hanafi, orang yang sedang berhaji boleh berpuasa hari arafah jika ia kuat.

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan dan manfaat, berikut diantara beberapa keutamaannya:

1. Menghapus Dosa Selama Dua Tahun

Keutamaan ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari ra, Rasulullah saw bersabda:

“Puasa Arafah aku harapkan dari Allah swt bisa menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya.” (HR. Muslim no. 1162).

2. Allah paling banyak membebaskan manusia dari neraka di hari Arafah

Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada hari ketika Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim no. 1348)

3. Tidak pernah Ditinggakan Rasulullah

Dalam Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq dan Fiqih Islam wa Adillatuhu karya Prof Dr Wahbah Az Zuhaili dijelaskan, Rasulullah tidak pernah meninggalkan puasa arafah. Ini menunjukkan keutamaan yang luar biasa.

أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh (HR. An Nasa’i dan Ahmad)

4. Membebaskan dari Siksaan Neraka

Selain pengampunan dosa, hari Arafah juga dikenal sebagai pembebasan dari siksa neraka. Allah juga menjanjikan pahala yang yang besar bagi tiap hamba yang mengamalkan puasa Arafah.

Tata Cara Puasa Arafah

Bagi yang melaksanakan puasa Arafah, terdapat beberapa cara dilaksanakan. Secara umum, tata cara pelaksanaannya hampir sama seperti puasa lainnya, hanya saja berbeda pada niatnya. Adapun tata caranya yaitu:

1. Niat

Niat puasa arafah sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar. Namun karena ini adalah puasa sunnah, jika terlupa, boleh niat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apapun yang membatalkan puasa.

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ هَلْ عِنْدَكُمْ شَىْءٌ. فَقُلْنَا لاَ. قَالَ فَإِنِّى إِذًا صَائِمٌ. ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِىَ لَنَا حَيْسٌ. فَقَالَ أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا . فَأَكَلَ

Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau bertanya, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak ada.” Beliau pun bersabda, “Kalau begitu saya puasa.” Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).” Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantap makanan tersebut. (HR. Muslim).

Lafadz niat puasa Arafah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala

2. Makan Sahur

Makan sahur adalah salah satu sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun jika tidak dikerjakan, misalnya karena bangunnya terlambat, puasanya tetap sah.Syaikh Utsaimin. Ia memfatwakan:

“Ketika di Mekah hilal terlihat lebih awal dari pada negara lain, sehingga tanggal 9 di Mekah, posisinya tanggal 8 di negara tersebut, maka penduduk negara itu melakukan puasa tanggal 9 menurut kalender setempat, yang bertepatan dengan tanggal 10 di Mekah. Inilah pendapat yang kuat. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Apabila kalian melihat hilal, lakukanlah puasa dan apabila melihat hilal lagi, jangan puasa.”

Makan sahur merupakan salah satu sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun jika tidak dikerjakan, misalnya karena bangunnya terlambat, puasanya tetap sah.

3. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan

Yaitu menahan diri dari makan, minum, berhubungan dengan istri dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa. Dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

4. Berbuka

Sebagaimana puasa pada umumnya baik puasa wajib maupun puasa sunnah. Buka puasa ini waktunya ketika matahari terbenam, yakni saat masuknya waktu sholat Maghrib. Menyegerakan puasa merupakan salah satu sunnah puasa.

Komentar
Artikulli paraprakCovid-19 Menjalar ke Aceh Tengah, Berikut Lima Kabupaten Masih Nihil Corona
Artikulli tjetërHarga Daging Meugang di Pidie dan Pijay Relatif Normal, Tapi Sepi Pembeli