Analisaaceh.com, Bali | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh mengikuti kegiatan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 di The Nusa Dua Bali yang akan berlangsung hingga 17 Juni 2022.
Dalam kegiatan tersebut, Disbudpar Aceh mempromosikan berbagai paket wisata seperti diving, snorkeling, wisata tsunami, sejarah, Pulau Banyak hingga agrowisata kopi ke 273 buyers (pembeli) dari 30 negara.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal menyampaikan, BBTF 2022 ini menjadi ajang pameran perjalanan dan wisata internasional paling terkemuka di Indonesia.
Kemudian kegiatan ini juga menjadi upaya komunikasi dan jembatan antar pelaku industri pariwisata guna membangkitkan ekonomi pariwisata post-pandemi.
Untuk itu, Disbudpar Aceh akan meyakinkan para buyers, yang berasal dari berbagai negara untuk tertarik dan mau datang ke Aceh. Apalagi kegiatan itu juga sebagai ajang memperkenalkan destinasi wisata Aceh ke mata dunia.
“Kegiatan Bali and Beyond Travel Fair 2022 di Bali harus kita manfaatkan semaksimal mungkin, agar para buyers dari berbagai negara melirik dan mau berkunjung ke Aceh,” kata Almuniza Kamal, Kamis (16/6/2022).
Apalagi dalam tahun ini, Aceh masih memiliki berbagai event wisata yang telah di-launching akhir Maret lalu, untuk bisa disuguhkan kepada wisatawan domestik maupun yang datang dari mancanegara.
Ia berharap industri pariwisata yang mengikuti BBTF 2022 di Bali mampu mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata berkelas dunia, menarik, nyaman dan tentunya aman dikunjungi.
Sementara itu, Kepala Bidang Promosi Disbudpar Aceh, T Hendra Faisal menyampaikan, dalam kegiatan BBTF 2022, pihaknya turut melibatkan dua pelaku industri pariwisata.
“Disbudpar Aceh menfasilitasi 2 pelaku industri pariwisata, yaitu PT Imam Tour and Travel dan PT Global Aceh Tour Wisata sebagai seller (penjual). Jadi kita mempromosikan berbagai paket wisata, di antarnya diving, snorkeling, wisata tsunami, wisata sejarah (heritage), pulau banyak, dan agrowisata kopi,” kata Hendra.
Selama kegiatan itu, BBTF 2022 berlangsung para buyers dari dalam negeri banyak yang melirik paket wisata Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang.
“Kalau buyers luar itu mereka banyak yang meminati soal orangutan (ekowisata), diving, elephant trip, horse trip, Pulau Banyak, dan agrowisata kopi,” katanya.
Bukan hanya itu, dalam kegiatan itu pengunjung yang datang ke stan pelaku industri pariwisata Aceh, berkesempatan untuk mencicipi langsung kopi arabika Gayo dan berbagai suvenir.
“Di stan kita juga menyuguhi kopi arabika Gayo, berbagai suvenir untuk para buyers,” ucapnya.
Salah seorang pengunjung, Wisnu mengaku kagum dengan perkembangan pembangunan pariwisata di Aceh.
Menurutnya, setelah diluluhlantakkan tsunami 2004 silam, Provinsi Aceh mampu bangkit dan menjadi daerah dengan segudang pesona wisata maupun budaya, yang mampu ‘menyihir’ para wisatawan yang datang.
“Aceh ini keren. Mereka bisa bangkit setelah tsunami, dan mampu membangun basis pariwisatanya yang cukup baik. Apalagi Aceh kaya akan pantai dan kulinernya,” katanya. []
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…
Komentar