Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pasca ditutupnya TikTok shop oleh pemerintah, para pedagang di Pasar Aceh, Kota Banda Aceh mengakui belum ada kenaikan penjualan terhadap dagangannya.
Dalam amatan analisaaceh.com, situasi pasar Aceh terlihat sepi, hanya terlihat beberapa pembeli yang berlalu lalang.
“Belum ada perubahan yang signifikan sih selama beberapa hari ini setelah Tiktok Shop ditutup, masih sama saja,” ujar salah satu penjual baju di Pasar Aceh, Tia pada Selasa (10/10/2023).
“Dua tahun terakhir memang sepi sekali, bahkan ada yang sehari laku satu saja, ya karena pembelinya gak ada lagi, banyak yang beli online juga, yang datang pasti pelanggan,” paparnya lagi.
Menurutnya, faktor sepinya pembeli ini tidak bisa dibilang hanya dari TikTok Shop, banyak faktor lain juga. Namun yang menjadi kendala penjual offline tidak mampu bersaing dengan harga murah yang ditawarkan oleh penjual di e-commerce lantaran harus membayar uang sewa toko.
“Ada juga yang suka belanja offline nya, karena di saya banyak yang belanja langsung, kalau live di Instagram atau Tiktok sepi, tergantung followers juga kan,” ujarnya.
Diketahui pemerintah resmi menutup layanan TikTok Indonesia yakni market place TikTok Shop sejak Rabu (4/10/2023) sore. Hal ini sebagai tindak lanjut dari regulasi baru yang membatasi media sosial dalam melayani transaksi jual beli online.