
Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga sejumlah komoditas kebutuhan dapur di pasar tradisional Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengalami lonjakan dalam tiga hari terakhir. Kenaikan tertinggi terjadi pada cabai merah dan cabai rawit. Kondisi ini dipicu terganggunya rantai pasok akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Aceh sehingga pasokan barang tersendat.
Salah seorang pedagang di pasar Blangpidie, Khalis, mengatakan harga cabai merah kini mencapai Rp95 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp65 ribu per kilogram. Sementara itu, harga cabai rawit naik drastis menjadi Rp120 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp35 ribu per kilogram.
“Naiknya harga cabai merah dan rawit ini sudah berlangsung selama tiga hari yang lalu semenjak banjir melanda sejumlah daerah di Aceh. Bahkan saat ini stok barang kami kosong karena pengiriman dari pemasok tertunda,” kata Khalis saat ditemui Analisaaceh.com, Jumat (28/11/2025).
Tidak hanya cabai, tomat juga mengalami kenaikan harga dari Rp7 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram. Bawang merah kini dijual Rp30 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp25 ribu per kilogram.
Namun beberapa kebutuhan dapur lainnya masih stabil seperti bawang putih di kisaran Rp40 ribu per kilogram, telur Rp60 ribu per papan, gula pasir Rp18 ribu per kilogram, dan minyak goreng curah bertahan di harga Rp34 ribu per kilogram.
“Untuk minyak goreng kemasan merek Minyak Kita masih dijual Rp17 ribu per liter, sementara Bimoli dan Sunco kita jual Rp22 ribu per liter,” ucap Khalis.
Khalis menambahkan bahwa harga tepung terigu justru mengalami penurunan dari Rp12 ribu menjadi Rp11 ribu per kilogram dan penurunan ini sudah bertahan satu minggu. Tepung terigu kemasan stabil di harga Rp15 ribu per kilogram.
“Penyebab naiknya harga kebutuhan dapur dikarenakan stok barang saat ini kosong karena terhambatnya pengiriman dari luar daerah Abdya akibat banjir,” ujarnya.
Akibat melambungnya harga sejumlah komoditas, minat pembeli di pasar Blangpidie kini menurun. Banyak warga terpaksa mengurangi pembelian kebutuhan pokok karena harga yang naik.
“Minat pembeli saat ini menurun, mungkin karena harga kebutuhan dapur pada naik sehingga masyarakat mengurangi pembelian,” pungkas Khalis.



