ANALISAACEH.COM, BANDA ACEH | Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan isu lingkungan hidup masih menjadi program yang sangat penting dan serius bagi Pemerintah Aceh. Karen itu Pemerintah berkomitmen akan mempercepat realisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) mengenai lingkungan hidup ditahun ini.
Hal itu disampaikan Plt Gubernur saat membuka Forestival Aceh tahun 2020 yang mengusung tema “Perbaikan Tata Kelola untuk Mewujudkan Pemanfaatan Hutan Aceh yang Adil, Sejahtera dan Berkelanjutan” di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Rabu (8/1/2020).
Nova mengatakan, keseriusan pemerintah terhadap pembenahan lingkungan hidup tersebut telah dibuktikan melalui visi misi kerja Irwandi-Nova dan masuk dalam 15 program Aceh Hebat tentang lingkungan hidup yaitu Aceh Green.
Ia menyebutkan, Program tersebut dibentuk sebagai upaya penegasan terhadap pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan dengan konsep pembangunan Aceh Green dan telah menghasilkan beberapa capaian, antara lain:
Maka dalam hal itu, Nova mengapresiasi Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) yang bekerjasama dengan The Asia Foundation (TAF) melalui Program SETAPAK 2 yang telah berhasil melaksanakan kegiatan Forestival Aceh tersebut sebagai upaya refleksi untuk mendapatkan pembelajaran dari proses pelaksanaan program perbaikan tata kelola hutan dan lahan di Aceh.
Kata Nova, dengan adanya forum Temu Mitra tersebut, diharapkan mampu menghasilkan berbagai rekomendasi, terobosan, ide dan pemikiran yang konstruktif dari stakeholders terkait, untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi.
“Dengan Tata Kelola dan Pemanfaatan Hutan Aceh yang baik, diharapkan nantinya pemanfaatan hutan di Aceh dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat kita,” ujar Nova.
Selain itu, di kesempatan yang sama, Nova juga menyatakan komitmentnya untuk akan mempercepat realisasi terhadap rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan sebelumnya oleh WALHI.
“Beberapa rekomendasi tersebut, saat ini belum sampai ke meja saya, tapi saya komit akan mempercepat proses ini (rekomendasi), walaupun prosesnya masih sangat lambat,” ujar Nova.
Terkait dengan moratorium tambang dan perkebunan Sawit, Nova mengaku akan meninjau ulang dan akan kembali berdiskusi dengan masyarakat sipil.
“Kalau pencabutan itu ternyata memang kurang tepat bagi kebijakan pemerintah, nantinya akan kita moretarium lagi. Yang pasti semua rekomendasi bagi kami itu adalah masukkan yang sama pentingnya dengan untuk mendukung pemerintah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Komunikasi dan Advokasi WALHI, M Nasir, megatakan pada pertemuan tersebut ia menyampaikan langsung beberapa rekomendasi kepada Plt Gubernur. Ia mengaku ada beberapa kebijakan pemerintah Aceh yang dianggap kurang sesuai dengan semangat menjaga lingkungan, seperti moratorium tambang dan kebun sawit.
“Maka itu, kita akan merekomendasikan tahun 2020 ini untuk membuat moratorium kembali yang kemudian ada kebijakannya,” ujar M Nasir.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) resmi membentuk susunan keanggotaan alat kelengkapan…
Analisaaceh.com, Meuredue | Penyidik Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Aceh menyerahkan dua tersangka kasus illegal logging…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur nomor urut 01, Bustami Hamzah…
Analisaaceh.com, Suka Makmue | Satreskrim Polres Nagan Raya menangkap MS (53), terduga pelaku penembakan warga…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Atlit tunggal putri SMPN 1 Lhokseumawe akan menantang atlit SMPN 1 Arun…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, secara resmi melantik dan…
Komentar