Analisaaceh.com, Banda Aceh | Jajaran Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kantor Wilayah Aceh melalukan silaturrahmi dengan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Selasa (21/1/2020).
Kedatangan jajaran DJKN dipimpin langsung Kepala Kanwil, Syukriah yang ikut memboyong para pejabat jajaran instansi vertikal tersebut. Dari jajaran Pemko, turut hadir Asisten Bidang Pemerintahan yang juga Plt Kepala BPKK, Faisal dan Kabag Humas, Taufiq Alamsyah.
Pada pertemuan tersebut, Syukriah mengatakan bahwa pertemuan itu merupakan silaturrahmi, di mana dirinya baru saja bertugas di Aceh. Ia menyampaikan sekilas tentang profil dan tufoksi DJKN yang berada di bawah Kementerian Keuangan.
“Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa DJKN merupakan bagian dari Kementerian Keuangan. Hari ini saya juga ikut sertakan para Kabid, seperti pengelolaan aset yang salah-satu fungsinya mengelola kekayaan negara,” ungkap Syukriah.
Aminullah sendiri mengaku senang atas pertemuan itu. Katanya, banyak program yang bisa disinergikan dengan DJKN dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Banda Aceh.
“Pemko sangat konsen dalam menurunkan angka kemiskinan di Banda Aceh. Alhamdulillah hari ini angka kemiskinan kita 7,12 % jauh lebih baik dari angka provinsi (sekitar 15 %) dan nasional (sekitar 9 %),” ungkap Aminullah.
Sebagai salah-satu solusi, Wali Kota mengungkapkan keinginannya untuk mengoptimalkan aset-aset terbengkalai agar dapat difungsikan agar lebih produktif, yang bisa digunakan untuk memberdayakan para pedagang kecil seperti UMKM.
“Kita melihat ada aset-aset yang selama ini terbengkalai, saya pikir akan sangat bagus jika kita manfaatkan,” kata Aminullah.
Ide dari Wali Kota, mendapat respon positif dari Kakanwil DJKN. Syukriah mengaku siap bersinergi dengan Pemko Banda Aceh terkait dengan wacana tersebut.
“DJKN juga memiliki banyak aset tidur disini. Mungkin bisa kita gunakan, mekanismenya ada. Ini bagus dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ungkap Syukriah.
Dalam pertemuan itu, Syukriah sendiri mengaku banyak mendapatkan informasi tentang Banda Aceh dari Wali Kota. Dirinya juga mengaku kaget dimana Aceh yang disebut-sebut provinsi termiskin di Sumatera ternyata ada Banda Aceh, sebuah kota yang IPM-nya terbaik ketiga di Indonesia dan pernah meraih indeks survey integritas tertinggi dari KPK.
Di penghujung pertemuan, DJKN dan Pemko mengaku siap bersinergi lewat berbagai program.[]