Analisaaceh.com, Tapaktuan | Wakil Ketua DPRK Aceh Selatan, Adi Samridha menyayangkan pernyataan BKSDA Aceh Selatan yang menyebutkan bahwa hampir delapan bulan telah bersiaga di wilayah Bakongan Timur untuk penanganan harimau yang kerap masuk ke area perkebunan warga. Namun fakta di lapangan hal itu tidak ada hingga salah satu warga Seulekat diterkam hewan yang dilindungi tersebut beberapa hari lalu.
Hal ini disampaikan Adi Samridha kepada awak media usai menerima audiensi Forum Keucik Bakongan Timur dan masyarakat terkait penanganan harimau oleh BKSDA pada Selasa (24/5/2022).
Baca Juga:Â Terkait Harimau di Aceh Selatan, Masyarakat Bakongan Timur Audiensi dengan DPRK
“Kita menyanyangkan pernyataan BKSDA Aceh Selatan di media bahwa ini telah siaga hampir delapan bulan sejak harimau itu terlihat masuk ke perkebunan warga. Padahal tidak ada mereka di lapangan,” tegas dewan dari dapil V yang juga mecakup wilayah Bakongan Timur tersebut.
Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Forum Keuchik Bakongan Timur, Muhammad Nazmin, bahwa BKSDA Aceh Selatan yang meminta dan mengimbau masyarakat untuk waspada dan membatasi aktivitas terutama di perkebunan tidak ada sebelumnya.
“Tidak ada mereka turun dan tidak ada mereka meminta masyarakat untuk waspada. Kalau ada, tidak mungkin peritiwa kemarin itu terjadi,” tegas Nazmin.
Terkait masalah ini, DPRK Aceh Selatan akan menemui BKSDA Aceh agar mengatasi konflik satwa dan manusia di Bakongan Timur tersebut betul-betul dilakukan dengan serius, mengingat masyarakat telah trauma dalam menjalankan beraktivitas.
“Kita akan menemui langsung BKSDA Aceh, sebab ini masalah serius,” tegas Adi Samridha.
Secara terpisah, Kepala Seksi Konservasi wilayah II Subulussalam wilayah BKSDA Aceh, Hadi Sofyan saat dikonfirmasi Analisaaceh.com pada Selasa (24/5) malam membantah pernyataan tersebut. Pihaknya mengaku telah melakukan upaya maksimal dalam penanganan harimau di wilayah Kecamatan Bakongan Timur dan Trumon.
“Lebih dari tujuh bulan kita selalu pantau pergerakan harimau ini. Kalau dibilang tidak bekerja itu tidak mungkin, bahkan tadi kita kembali memasang box trap untuk perangkap harimau,” ujarnya.
Baca Juga:Â Harimau Kembali Serang Warga di Aceh Selatan, Begini Kata BKSDA
Hadi Sofyan menjelaskan bahwa pihaknya telah memang perangkap sebanyak empat titik di wilayah Bakongan Timur dan Trumon. Namun upaya itu belum berhasil mengingat harimau tersebut kerap berpindah-pindah lokasi.
“Ada empat kita pasang, bahkan dua bulan lalu kita ada turunkan tim dokter untuk pembiusan, namun usaha ini belum berhasil,” tandasnya.