Pengertian Hosting, Fungsi dan Jenis-Jenisnya

pengertian hosting
Ilustrasi hosting. Gambar oleh Mudassar Iqbal dari Pixabay.

Pengertian hosting, dalam hal ini merujuk ke hosting situs web atau aplikasi, adalah layanan yang menyediakan tempat penyimpanan dan pemrosesan konten situs web. Konten tersebut berupa file digital yang berupa kode seperti html, css, javascript, php, python dan sebagainya. Selain konten kode, memungkinkan juga untuk menyimpan konten statis seperti gambar, video, vektor hingga aliran data (streaming). definsi hosting

Layanan hosting web selain memungkinkan pengguna untuk menyimpan data dan konten, juga dapat melayani permintaan perangkat pengguna saat diakses. Sehingga selain memiliki ruang penyimpanan tertentu, juga memberikan akses terhadap konten terebut.

Saat Anda membuka sebuah website, misal Analisaaceh.com maka perangkat Anda baik ponsel maupun laptop akan mengirim permintaan lewat operator Anda ke alamat IP yang diterjemahkan oleh nama domain. Kemudian permintaan tersebut harus ada yang melayani di sisi ujungnya, yaitu sebuah server. Nah, server inilah yang disewakan oleh penyedia hosting dalam berbagai bentuk jenis-jenisnya. Sehingga secara sederhana, pengertian hosting adalah layanan penyewaan server.

Dewasa ini, hosting tidak hanya untuk menyimpan konten website, tetapi juga berupa aplikasi, basis data, hingga pemrosesan data yang dikenal dengan cloud computing.

Fungsi Hosting

Fungsi hosting pada dasarnya adalah untuk menyimpan konten dan mendistribusikannya.

1. Menyimpan Konten Website

Konten website seperti kode html, css dan javascript diunggah oleh pembuat web ke layanan hosting. Kode-kode tersebut nantinya yang bertugas menampilkan konten ke browser pengguna saat diakses. Konten tersebut disimpan pada folder publik pada akun hosting pengguna.

2. Menyimpan Konten Aplikasi

Selain website atau situs web, aplikasi seluler seperti aplikasi Android juga memerlukan hosting untuk menyimpan kontennya. Misal aplikasi Al Quran online menyimpan file gambar ayat-ayat Al Quran di hosting sehingga dapat diunduh ke aplikasi oleh pemakainnya saat dibutuhkan. Dengan menyimpan konten aplikasi pada hosting, pembuat aplikasi dapat dengan mudah memperbarui konten aplikasi tanpa harus melakukan pembaruan terhadap aplikasi itu sendiri.

Aplikasi menjadi lebih dinamis dan lebih aman.

3. Menyimpan Konten Basis Data

Basis data yang digunakan dalam sistem informasi baik pada desktop maupun mobile, memerlukan hostingnya sendiri. Contoh penggunaan hosting basis data ialah pada aplikasi penjualan online. Aplikasi berada pada perangkat pengguna, tetapi basis data ada pada server online. Sehingga, aplikasi data aplikasi dapat diakses di mana saja.

4. Mengelola Email

Surat elektronik atau email memerlukan server sebagai media perantara pengiriman email. Email juga memerlukan hosting yang lebih dikenal dengan hositn email. Terkadang, saat menyewa layanan hosting web, kita juga diberikan layanan hosting email. Hal ini sering pada layanan web hosting konvensional.

Hosting email secara khusus juga kadang dijual, misal pada layanan hosting email milik Google, yaitu Workspace (dulu bernama Gsuite), serta layanan hosting email Zoho.

5. Mengelola DNS

Domain Name System (DNS) adalah metode penamaan dan pengelolaan alamat internet selain alamat Internet Protocol (IP). Dengan adanya domain, kita mengenal google.com, facebook.com, analisaaceh.com, pedulilindungi.id dan sebagainya.

Alamat domain ini perlu dikelola pada sebuah sistem hosting dns, sehingga ketika browser memanggilnya, makan domain tersebut mengarah ke alamat IP yang seharusnya. Hosting DNS juga seperti email, terkadang penyedia layanan hosting konvensional sudah mengikutsertakan layanan hosting dns pada paket hostingnya.

Contoh layanan hosting dns secara khusus adalah cloudns, no-ip, Google Cloud DNS, Amazon Route53, Cloudflare DNS Proxy, dan Digital Ocean DNS.

Jenis Hosting

Berdasarkan bentuk layanan yang ditawarkan, hosting dapat dibagikan beberapa jenis sebagai berikut.

1. Hosting Tradisional/Klasik

Hosting dengan bentuk layanan yang konvensional dengan menerapkan metode penyewaan dalam bentuk paket yang dibayar di muka.

a. Shared Hosting

Shared hosting adalah layanan web hosting dengan menyewakan tempat penyimpanan web dan akun hosting dalam server yang dibagikan dengan pengguna lainnya. Pada layanan shared hosting, satu buah server fisik akan dibagi mencari puluhan, ratusan, hingga ribuan akun hosting. Tiap akun hosting juga dapat berisi puluhan domain atau website.

Layanan shared hosting biasanya untuk website kecil yang dipakai oleh blogger, website UKM, hingga website portal berita yang masih kecil.

Layanan shared hosting biasanya diperuntukkan bagi pengguna pemula atau pengguna mahir untuk kliennya. Layanan shared hosting terkadang menawarkan paket hosting unlimited, dimana sumber daya seperti ruang penyimpanan tidak dibatasi secara eksplisit, namun tentu saja tidak ada sumber daya yang unlimited di dunia ini. Paket hosting unlimited juga memiliki batasan yang “lebih kejam”, yaitu batasan inodes (jumlah file) yang biasanya tidak ada pada paket non unlimited.

Paket hosting unlimited diperuntukan untuk website personal, profil perusahaan, dan portofolio. Penggunaan hosting unlimited pada website yang dinamis dengan trafik tinggi seperti portal berita, tidak disarankan.

b. Semi-dedicated Hosting

Semi-dedicated hosting adalah layanan shared hosting yang fiturnya sama, namun pada pembagian sumber dayanya berbagi dengan sedikit pengguna atau akun. Pada semi-dedicated hosting, sumber daya seperti ruang disk, memory, dan kekuatan CPU diberikan kuota yang lebih digaransikan kepada tiap akun dibandingkan dengan shared hosting.

Paket semi-dedicated hosting adalah layanan hosting dengan fitur shared hosting di dalamnya, namun sumber dayanya yang diberikan bisanya dibagi dengan equal share.

Misal pada shared hosting, server dengan RAM 4GB akan dipakai oleh 20 akun dengan batasan 512MB tiap akun. Tiap akun bisa saja mendapatkan maksimal 512MB jika server sepi, bisa kurang. Pada semi-dedicated, server dengan RAM 4GB akan dibagikan kepada 8 akun dengan batasan 512MB, sehinggan tiap akun akan dipastikan mendapatkan maksimal 512MB.

c. VPS Hosting

Virtual Private Server (VPS) adalah layanan hosting yang berupa server virtual. Server fisik dipecah dengan software virtualisasi dalam beberapa VPS. Sehingga pada layanan VPS, kita dapat mengelola server sendiri seperti memasang software yang kita inginkan, mematikan, menghidupkan ulang, dan mendapatkan IP sendiri. Hal ini tentu tidak dapat dilakukan di shared hosting. VPS hosting hampir mirip dengan cloud VPS dan cloud compute dari cara mengelolanya.

d. Dedicated Hosting

Dedicated hosting adalah layanan penyewaan server fisik yang tidak dibagikan kepada orang lain. Satu atau beberapa server milik kita sendiri, dan bebas menggunakan sumber dayanya untuk apa saja, selama tidak melanggar hukum. Misal pada shared hosting, kita tidak dapat menjalankan aplikasi elearning atau CAT karena butuh sumber daya besar, maka pada dedicated hosting kita dapat melakukannya.

2. Hosting Cloud

Hosting cloud adalah layanan hosting yang berbasis teknologi cloud computing, atau setidaknya menggunakan platform cloud. Cloud hosting bersifat fleksibel, berskala, dan lebih aman dengan implementasi metode pengamanan yang mutakhir.

a. Cloud Web Hosting

Cloud web hosting adalah layanan web hosting berbasis cloud yang ditawarkan dengan kemudahan shared hosting namun sumber daya cloud yang dapat dinaikkan bila dibutuhkan, atau dikurangi bila tidak diperlukan. Masih banyak perdebatan tentang definisi cloud web hosting, sebagian penyedia menyebutkan shared hosting yang dibatasi sumber dayanya lebih eksplisit dan bergaransi disebut dengan cloud, seperti yang disediakan oleh beberapa provider di Indonesia.

Cloud web hosting yang dijalankan pada jaringan server cloud pun terkadang disebut sebagai cloud web hosting.

b. Cloud VPS

Cloud VPS adalah layanan VPS berbasis cloud. Bisanya sering disebut dengan simple cloud server. Sebuah server virtual disewakan kepada pengguna dengan hitungan jam, sehingga bila dihapus, maka tagihan atau biaya penggunaan tidak ditagih, dan tersimpan dalam bentuk saldo. Hal ini berbeda dengan VPS konvensional, dimana VPS disewakan dengan paket bulanan atau tahunan.

Contoh layanan cloud VPS dalam VPS cloud DigitalOcean, Vultr, Linode, Upcloud, dan sejenisnya.

c. Cloud Bare Metal

Cloud Bare Metal adalah layanan server fisik dengan metode penyewaan cloud. Kita memiliki server fisik, namun dikontrol layaknya cloud vps atau clou compute yang lebih sederhana. Tanpa kontrak seperti di dedicate server ataupun layanan dengan pembyaran dimuka.

Contohnya adalah Vultr Bare Metal.

3. Cloud Computing Hosting

Cloud Computing hosting adalah hosting yang 100 persen menggunakan prinsip atau metode cloud computing. Jenisnya sebagai berikut.

a. Cloud Compute

Layanan server virtual berbasis cloud yang dapat dibuat kapan saja saat dibutuhkan. Cloud compute adalah server virtual yang berjalan pada teknologi virtualisasi jaringan serrver-server fisik. Cloud compute dengan kata lain adalah vps yang disewakan perjam, dan saat dimatikan tidak dihitung biaya.

Pada layanan cloud computing, selain biaya dihitung perjam, juga sumberdaya seperti penyimpanan, memori, lebar pita, alamat IP dihitung terpisah.

Contohnya adalah Amazon AWS Eleastice Cloud, Google Compute Engine, dan DigitalOcean Droplets.

b. Cloud Database

Cloud database adalah layanan hsoting basis data yang tinggal pakai. Sehingga, kita tidak perlu repot menyetel server fisik atau virtual untuk sebuah basis data, misalnya MySQL. Basis data tersebut tinggal dihubungkan dengan aplikasi.

Contohnya adalah Google Cloud Database, Amazon Aurora, dan Digital Ocean Managed Database.

c. Cloud Storage

Cloud Storage adalah hosting penyimpanan file yang berbasis objek, kadang disebut juga dengan object storage. Cloud storage di sini adalah Cloud Storage Hosting, berbeda dengan cloud storage personal seperti Dropbox atau Google Drive.

Cloud Storage ini dipakai sebagai media penyimpanan konten web atau aplikasi, sehingga tidak memberatkan server aplikasi dikarenakan pemisahan sumber daya pemrosesan dan pemyimpanan media. Jadi, cloud Storage biasanya lebih murah dengan dibandingkan penyimpanan disk pada cloud compute ataupun pada VPS.

Contohnya adalam Amazon S3, Linode Object Storage, dan Digital Ocean Space.

d. Cloud Edge

Cloud Edge adalah hosting dengan basis content deliveri network (CDN) namun dapat menjalankan aplikas tanpa server, atau sering disebut serverless hosting. Cloud Edge menggunakan metode desentralisasi, dimana aplikasi dan konten dihosting pada jaringan server yang tersebar, dengan tujuan mendistribuskan data lebih cepat dan dekat dengan lokasi pengguna.

Contoh Amazon AWS Edge dan Cloudflare Worker.

Demikian pengertian hosting, fungsi dan jenis-jenisnya. Informasi ini bersumber dari banyak referensi, terutama penyedia cloud seperti Amazon Web Service, Google Cloud, dan berbagai situs informasi cloud computing.

Bagi Anda yang ingin membuat website dan aplikasi, pahami terlebih dahulu definisi hosting dan jenis-jenisnya sehingga dapat menemukan layanan hosting yang cocok.

Pengertian hosting menurut para ahli

Jika meninjau jurnal dan artikel ilmiah, mengutip Aliyun (2014:72) lewat jurnal Teknologi Informasi (ISSN 2086-2989), hosting juga memiliki arti layanan berbasis internet sebagai tempat penyimpanan data atau tempat menjalankan aplikasi di tempat terpusat yang disebut dengan server dan dapat diakses melalui jaringan internet.

Demikian pengertian hosting menurut para ahli, sehingga dapat menjadi rujukan Anda dalam memahami hosting artinya apa, dan bagaimana jenis-jenisnya.

Komentar
Artikulli paraprak1 Oktober Pasang Twibbon Hari Kesaktian Pancasila 2021
Artikulli tjetërMulai Oktober, Fitur PeduliLindungi Bisa Diakses di Aplikasi Lain