Analisaaceh.com, Sigli | Cakupan imunisasi rutin di Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, tahun 2024 masih tergolong rendah, terutama pada imunisasi DPT-HB-Hib 4 dan MR 2.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, hanya 3 anak di Kecamatan Geumpang yang telah menerima vaksin DPT-HB-Hib dosis keempat, sehingga menempatkan kecamatan ini dalam kategori cakupan minimal. Selain itu, belum ada anak yang menerima vaksin MR 2.
Pada cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL), Kecamatan Geumpang juga mencatat angka yang tergolong rendah dibandingkan kecamatan lain di Pidie. Dari total populasi anak di Geumpang, hanya 18 anak yang telah menerima imunisasi dasar lengkap. Meskipun angka ini lebih baik dibandingkan kecamatan yang mencatatkan 0% cakupan, kesenjangan tetap terlihat dan membutuhkan perhatian lebih.
Imunisasi untuk antigen baru seperti PCV 1 (Pneumococcal Conjugate Vaccine) dan RV 1 (Vaksin Rotavirus) juga menunjukkan hasil yang sangat rendah di Kecamatan Geumpang. Dari data yang diperoleh, hanya 2 anak yang telah menerima imunisasi PCV 1, dengan cakupan hanya 1,87%.
Sementara itu, untuk RV 1, jumlah anak yang telah diimunisasi adalah 42 anak, dengan persentase cakupan 39,25%. Ini menunjukkan bahwa cakupan imunisasi PCV 1 sangat rendah, dan meskipun cakupan RV 1 lebih baik, angkanya masih belum memadai.
Namun, ada sisi positif. Kecamatan Geumpang tidak termasuk dalam kelompok kecamatan di Pidie yang mencatatkan “Zero Partisipasi” pada imunisasi antigen baru seperti PCV dan RV. Meskipun demikian, upaya untuk meningkatkan cakupan masih diperlukan secara signifikan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dr. Dwi Wijaya, menyatakan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperkuat program imunisasi melalui kampanye edukasi publik yang lebih intensif.
Salah satu langkah yang diambil adalah melalui program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), yang bertujuan mengejar ketertinggalan cakupan imunisasi di berbagai daerah, termasuk di Kecamatan Geumpang.
“Kami berusaha menyesuaikan kampanye dengan kondisi sosial budaya masyarakat, dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat untuk membangun kepercayaan terhadap vaksinasi,” kata dr. Dwi saat di wawancara analisaaceh.com pada 18 September 2024 lalu.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Geumpang dan Pidie secara keseluruhan adalah penyebaran hoaks terkait vaksinasi.
Dr. Dwi menjelaskan bahwa banyak orang tua masih ragu untuk memberikan imunisasi kepada anak-anak mereka karena khawatir dengan informasi palsu yang tersebar di internet. Untuk mengatasi ini, Dinas Kesehatan Pidie berkolaborasi dengan media untuk menyebarkan informasi yang berbasis bukti ilmiah.
“Kampanye berbasis bukti ilmiah adalah kunci untuk melawan hoaks. Kita juga akan memperkuat komunikasi dengan masyarakat melalui forum diskusi di tingkat desa, sehingga informasi yang diberikan lebih akurat dan terpercaya,” tambahnya.
Dr. Dwi juga menekankan peran penting ibu dalam kampanye imunisasi. Menurutnya, ibu memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan keluarga terkait kesehatan anak-anak. Dengan memberikan informasi yang akurat tentang manfaat vaksin kepada para ibu di komunitas, cakupan imunisasi dapat ditingkatkan secara signifikan.
“Partisipasi aktif ibu dalam mendukung program imunisasi sangat penting. Dengan melibatkan ibu-ibu sebagai agen perubahan, kami yakin cakupan imunisasi di Kabupaten Pidie, termasuk Geumpang, akan meningkat dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak-anak kita,” kata dr. Dwi.
Dr. Dwi mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan ibu-ibu untuk bersinergi demi meningkatkan cakupan imunisasi di Kecamatan Geumpang dan wilayah lainnya di Kabupaten Pidie.
Dinas Kesehatan Pidie juga merencanakan kunjungan langsung ke rumah-rumah warga untuk mempermudah akses terhadap layanan kesehatan, termasuk imunisasi anak. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target imunisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk memastikan setiap anak mendapatkan imunisasi yang diperlukan. Dengan kerja sama yang kuat, kita bisa mencegah wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, dan melindungi masa depan generasi penerus bangsa,” tutup dr. Dwi. (Adv)
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh membuka seleksi terbuka Calon Kepala Badan Pengelola Migas Aceh…
Komentar