Analisaaceh.com, Banda Aceh | Aktivis Muda Perempuan Aceh, Rahmatun Phounna kembali melontarkan komentar terkait peruntukan beasiswa dari BPSDM Aceh, Jumat, (01/11/2019).
Perempuan muda yang aktif memperjuangkan hak-hak masyarakat itu mangaku gerah dengan permainan di BPSDM Aceh. Menurut Phounna, peruntukan beasiswa yang diprogramkan oleh Pemerintah Aceh melalui BPSDM ditunggangi penumpang gelap.
“Setelah saya mengikuti dan menganalisis bukti-bukti yang dipublikasi oleh seorang korban yakni Samsul Bahar, saya dapat menyimpulkan kalau yang lewat di program beasiswa S3 luar negeri justru ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu. Pasalnya yang lewat S3 justru mereka yang belum miliki LOA, kemudian dia juga seorang pegawai non PNS di lingkungan BPSDM Aceh,” ujarnya.
Baca Juga :Â Sanusi Madli: Carut Marut di BPSDM Aceh Bukan Cerita Baru
Ini sangat jelas ada permainan pihak-pihak tertentu, lanjut Phounna, menurutnya kalau tidak ada yang bermain, tidak mungkin dia bisa lulus, karena dalam persyaratan khusus dibuat oleh panitia BPSDM jelas disebutkan harus memiliki LOA.
“Berdasarkan data bukti yang saya dapatkan, di situ jelas sekali terlihat yang lulus beasiswa untuk S3 luar negeri justru yang belum memiliki LOA, ini kan aneh,” ungkapnya.
Phounna melanjutkan, seharus yang perlu diprioritaskan untuk diberikan Beasiswa S3 mereka yang sudah mendapatkan surat penerimaan resmi LOA dari Universitas, mereka begitu dapat beasiswa langsung bisa kuliah, tanpa harus daftar lagi, cari Universitas lagi, prosesnya sangat panjang masih bagi yang belum memiliki LOA.
“Dalam kasus ini saya sangat mendukung langkah korban dalam memperjuangkan kebenaran Aceh. Di mana korban sudah memiliki surat resmi dari Universitas LOA dan bisa melanjutkan pendidikan S3 luar negeri, namun haknya sebagai rakyat Aceh justru dikebiri oleh oknum-oknum yang mementingkan diri sendiri,” cetus Phounna.
Ia mengatakan, sudah saatnya Plt Gubernur Aceh mengevaluasi secara total BPSDM Aceh dan membersihkan para tikus-tikus yang bermain kotor.
“Saya akan kawal kasus ini sampai tuntas, dan kepada seluruh rakyat Aceh untuk mendukung langkah korban yang berani membongkar ketidak adilan yang dipraktikan oleh pihak BPSDM Aceh,” pungkas Phounna.