Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyaksikan Penandatangan MoU kerjasama Pembiayaan Program Penggemukan Sapi Anatara PT. BNI Syariah, ASPEDA dan Pemerintah Aceh, di Pendopo Wakil Gubernur Aceh, Sabtu (23/11/2019)
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengapresiasi komitmen perbankan dalam hal ini PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah yang memberikan akses permodalan bagi peternak dan pelaku usaha peternakan di Aceh.
“Mudah-mudahan kerja sama ini efektif dan terus bergulir. Saya menjamin peternak di Aceh akan memanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Nova saat launching dan penandatanganan kerja sama pembiayaan program penggemukan sapi antara BNI Syariah, Asosiasi Pedagang Daging Sapi dan Kerbau (Aspeda) dan Pemerintah Aceh di Pendapa Wakil Gubernur Aceh, Sabtu (23/11/2019).
Nova berharap model pembangunan peternakan dengan pola kemitraan tersebut dapat diterapkan di seluruh kabupaten dan kota di Aceh. Banyak komunitas peternakan di seluruh Aceh yang dapat memanfaatkan skema itu. Jika hal itu dilakukan Nova yakin para peternak di Aceh akan sejahtera.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Peternakan Aceh juga terus berupaya untuk mendampingi peternak agar mereka sukses atas usahanya.
Sementara itu Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Zainal Arifin Lubis, mengatakan apa yang dilakukan BNI merupakan sebuah terobosan dan langkah berani. Apa yang dilakukan BNI dengan program kemitraannya adalah untuk menjaga pasokan daging di Aceh.
“Tantangan nanti, bagaimana dinas terkait bisa membimbing peternak. Dengan program kemitraan kita diuntungkan,” kata Zainal Arifin Lubis.
Jika tahapan program kemitraan dengan perbankan berhasil, ia berharap pemerintah dan pelaku usaha bisa menjajaki tahapan selanjutnya yaitu ekspor daging ke pasar internasional. Pasar yang bisa diakses adalah kawasan Timur Tengah. Aceh sebagai daerah yang menetapkan syariat Islam sangat berpeluang merebut pasar tersebut. Selama ini, mereka memasok daging sapi dari Australia, Thailand dan Jepang.
“Peluang yang sangat besar. Kita harus bergerak cepat,” kata Zainal Arifin.
Zainal Arifin Lubis mengatakan berdasarkan kajian pihaknya salah satu penyebab utama inflasi di Aceh adalah daging sapi. Produktifitas peternakan sapi di Aceh sangat rendah. Tata niaga pun masih belum memuaskan, termasuk pasokan daging yang masih sangat kurang. Padahal peternakan masyarakat di Aceh sangatlah banyak.
“Harga daging tertinggi pun adanya di daerah kita di Aceh,” kata Zainal Arifin Lubis.
Data Bank Indonesia juga mencatat bahwa masih banyak pedagang sapi Aceh yang membeli sapi di Medan Sumatera Utara. Padahal masyarakat Aceh lebih menyukai sapi-sapi Aceh.
Penandatanganan kerja sama pembiayaan program penggemukan sapi dilakukan langsung oleh Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, perwakilan Aspeda dan Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh. Rahmandi. Prosesi itu disaksikan langsung oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris Komisi II DPRA Aceh, T. Heri Suhadi atau Abu Heri,…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Serikat Petani Indonesia (SPI) mendesak Presiden Prabowo Subianto menetapkan bencana banjir…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Kabel yang diduga milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjuntai ke badan jalan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Presiden Republik Indonesia…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bencana alam hidrometeorologi yang melanda Aceh sejak beberapa waktu terakhir berdampak…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia terus memantau perkembangan penanganan bencana di…
Komentar