Plt Gubernur Aceh Minta Diperbanyak Proyek Strategis Nasional

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, bersama Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah diikuti pejabat terkait, melaksanakan rapat kerja perencanaan pembangunan dengan Pemerintah Aceh terkait isu strategis pembangunan di Aceh, di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Jumat, (13/03/2020)

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, untuk mendukung usulan penambahan proyek strategis nasional di Aceh. Nova juga meminta proyek strategis nasional yang telah ada untuk dituntaskan pengerjaannya hingga fungsional.

Hal itu disampaikan Nova dalam rapat kerja bersama Menteri Suharso Monoarfa terkait isu strategis pembangunan di Aceh di Gedung Serbaguna, Setda Aceh, Jumat (13/3).

Nova menyebut, poyek strategis nasional baru yang diusulkan Pemerintah Aceh seperti pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional dataran tinggi Gayo–Alas, kawasan ekonomi khusus pantai barat selatan, terowongan Geurutee, serta infrastruktur pendukung untuk pelaksanaan PON ke-21 tahun 2024.

Selain itu, dalam penjelasannya di depan Menteri, Nova juga menyebut ada beberapa usulan dari Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/kota sebagaimana telah disampaikan secara online dalam applikasi Krisna–Selaras, antara lain, infrastruktur pendukung di luar KEK Arun – Lhokseumawe, pengendalian banjir Aceh Singkil, pembangunan jalan nasional Geumpang–Pameu, pengendalian banjir Krueng Dripa dan Tamiang, serta pengembangan jaringan daerah Irigasi Krueng Pase dan Alue Ubay.

“Semua proyek yang kami usulkan ini sangat erat kaitannya dengan peningkatan akses ekonomi bagi masyarakat serta dapat membuka ruang investasi lebih luas bagi dunia usaha,” ujar Nova.

Nova berharap Menteri Suharso Monoarfa dapat menerima dan mendukung berbagai usulan tersebut.

“Kami sangat berharap agar usulan ini dapat diterima, sehingga proyek nasional ini dapat memperkuat program pembangunan di tingkat daerah yang kami laksanakan,” ujar Nova.

Nova meyakini, jika hal tersebut dapat diwujudkan maka akan membantu pertumbuhan ekonomi Aceh sehingga juga dapat menurunkan tingkat kemiskinan di daerah itu.

Respon Menteri

Sementara itu, Menteri Suharso Monoarfa dalam merespon usulan Pemerintah Aceh menyebutkan, pihaknya akan menindaklanjuti beberapa permintaan tersebut.

“Usulan-usulan itu akan kita perjuangkan, kita jadikan prioritas hingga tahun 2024,” ujar Menteri Suharso.

Pada kesempatan itu Suharso juga menyebut, dalam rangka penyusunan rencana kerja pemerintah, mulai tahun 2021 pihaknya akan mengundang para gubernur dari seluruh provinsi untuk mempresentasikan apa yang menjadi prioritas pembangunan di daerah masing-masing.

“Agar tidak terjadi program-program yang misleading kami mengundang para gubernur ikut hadir,” katanya.

Hal itu dilakukan guna mensikronkan program nasional dengan pemerintah daerah.

“Selama ini daerah kan tidak tahu tiba-tiba saja ada proyek nasional di daerahnya. Maka mulai sekarang kita mengajak daerah untuk tahu dan bahkan ikut mengusulkan,” kata Suharso.

Rapat kerja Pemerintah Aceh bersama Menteri Suharso itu turut diikuti Sekda Aceh, para asisten sekda, anggota DPR RI, anggota DPRA, para kepala SKPA dan sejumlah tamu lainnya.

Sebelumnya Menteri Suharso tiba di Aceh pada Jumat siang dan segera meninjau progres pembangunan jalan Trans Sumatera Ruas Banda Aceh – Sigli.

Menteri Suharso pada kesempatan itu memuji progres pembangunan tol, khususnya pada Seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang.

Progres pembangunannya diakui Menteri cukup lancar, lebih cepat dari progres di daerah Sumatera wilayah selatan. Secara keseluruhan, pengerjaan seksi 4 sudah terealisasiul 81,84 persen. []

Komentar
Artikulli paraprakIni Spesifikasi dan Harga Realme 6 Pro yang akan Masuk di Indonesia
Artikulli tjetërPlt Gubernur Harapkan Komitmen PPP Bantu Pembangunan Aceh